Masyarakat Bersyukur Adanya Tambak Udang di Kampung Kayuara Permai

Monday, February 22, 2021, 19:16 WIB
Oleh Redaksi

SNPERS.NEWS | Siak - Bukhari, yang saat ini menjadi seorang pengusaha budidaya tambak udang jenis vaname air asin, dengan media kolam terpal di Kampung Kayuara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak memiliki potensi yang cukup tinggi.


Bahkan, tidak sedikit pengusaha tambak udang yang memiliki metode yang sama mengakui usaha tersebut cukup menjanjikan.


Usaha budidaya Udang Vaname kolam terpal Cipta Bina Lestari mulai di bangun September 2018 yang lalu, dan sebanyak 9 kolam itu adalah milik Bukhari. Untuk 1 (satu) kolam berukuran 20 x 45 meter, dengan luas keseluruhan tambak mencapai 1,5 hektar.


Bukhari mengatakan kepada Media Snipers.news, Senin (22/02/2021), sebanyak 9 kolam yang telah di bangun itu menghabiskan dana sekitar Rp.100 jutaan, belum termasuk peralatan yang dibutuhkan untuk kepentingan budidaya Udang Vaname, seperti terpal, mesin kincir, pompa air, jaringan listrik, kem serta gudang tempat makan udang.


"Begitu juga untuk dua kolam dengan bibit udang sebanyak 400 ribu ekor, seperti pakan atau pelet, diperkirakan menghabisi 10 (sepuluh) ton selama empat bulan atau sampai panen, serta kebutuhan obat dan vitamin untuk 2 (dua) kolam, serta biaya listrik 4 (empat) bulan," ungkap Bukhari. 


       
Bukhari memperkirakan, biaya untuk peralatan 1 terpal HDPE menghabiskan dana Rp. 25 jt untuk 1 ( satu) kolam.


"Artinya, kalau 2 kolam ya 50 jutaan, belum termasuk mesin kincir. Untuk 1 kolam seharusnya memerlukan 6 unit mesin kincir. Saat ini, satu kolam baru menggunakan 4 (empat) unit mesin kincir, karena masih kekurangan daya listrik," jelasnya.


Menurutnya saat ini, 2 kolam hanya bisa menggunakan 8 unit mesin kincir, dengan daya sebanyak 6.000 watt untuk 400 ratus ribu ekor Udang Vaname di 2 kolam.


Untuk mesin kincir, kata Bukhari, itu seharga Rp. 6 juta per unitnya. Sedangkan 2 kolam memakai  8 unit kincir. Jadi, untuk total harga seluruhnya mencapai Rp. 48 jutaan.


Biaya listrik Rp 5 juta perbulan, sedangkan tahap awal, pemasangan jaringan listrik telah mengeluarkan dana sebesar Rp. 30 jutaan, untuk 10 ribu 600 VA.


Kemudian Mesin Diesel Yanmar dinamo 24 kilo seharga Rp. 25 jutaan, pompa air celop 6 inch senilai Rp. 24 juta. Biaya pembuatan kem Rp. 20 juta, gudang tempat makan udang Rp. 15 jutaan dan dana tak terduga sekitar Rp. 20 jutaan.


"Bibit udang 400 ribu ekor itu harganya Rp. 95 per ekor, total Rp 38 jutaan. Pakan atau palet 10 ton untuk 4 bulan sebesar Rp. 190 jutaan dan Rp 20 jutaan untuk obat-obatan," ujarnya.


Bukhari juga menjelaskan, untuk dana yang telah dikeluarkannya dari awal pembangunan 9 kolam tersebut sekitar Rp. 460 juta.


Bukhari berharap kepada pihak pemerintah, agar dapat memperhatikan perkembangan yang di kelola olehnya, karena saat ini masyarakat sudah mulai tergugah hatinya untuk mengembangkan budidaya tambak udang seperti yang telah dilakukannya.


Menurutnya, saat ini masih banyak lahan - lahan kosong yang masih bisa dimanfaatkan di Kampung Kayuara Permai Sungai Apit, Kabupaten Siak ini, agar dapat meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat ke depanya.


"Saya berharap melalui Pemerintah Kecamatan maupun Kabupaten, semoga bisa membantu memberi dorongan dan semangat, agar usaha tersebut lebih maju, dan masyarakat lainnya bisa berinvestasi di bidang perikanan," tutupnya.*


(Gunawan. S)

TerPopuler