Kitab Ramayana, Ini Kata Kapolres Roby Septiadi

Saturday, July 10, 2021, 12:21 WIB
Oleh Arifin Soeparni

SNIPERS.NEWS | Badung - Berpikir bahwa kebijaksanaan hanya bisa diperoleh diusia senja, atas banyaknya pengetahuan dan pengalamannya. Namun banyak yang membuktikan, pengalaman dan usia bukan satu-satunya sumber kebijaksanaan. 

Misalnya Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi, S.I.K., diusianya yang masih muda dan memiliki pengalaman kurang dari 4 tahun di Bali, memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan terhadap budaya luhur orang Bali.

Ia mengatakan, dari 4 ajaran guru (catur guru), salah satunya yakni Guru Wisesa (hormat kepada pemerintah) yang terdapat di dalam Kitab Ramayana Sargah XXIV sloka 61 yang memiliki pesan moral, agar umat hindu mematuhi segala peraturan (hukum dan undang-undang) yang ditetapkan, sebagai wujud bhakti terhadap guru wisesa (pemerintah), sehingga dengan menghormati dan menjunjung tinggi wibawa pemerintah mendapatkan hidup yang bahagia, aman, nyaman, damai dan sejahtera.

Menurutnya, apa yang ada didalam kitab suci agama hindu penganutnya harus ikut mambantu pemerintah dalam menekan penyebaran Covid -19. Seperti mentaati Prokes, tidak menyebarkan ujaran kebencian dan informasi hoax, menaati peraturan dan pastinya  tidak melakukan pelanggaran hukum.

Begitu juga di dalam Kitab Sarascamuscaya, 238, prilaku baik layak diberikan kepada pemerintah, karena guru wisesa (pemerintah) yang mempu melindungi dan memberikan kesejahteraan. 

"Inilah ajaran-ajaran yang sangat di muliakan oleh masyarakat hindu dengan tidak banyak mendebatkan perbedaan, namun mencari kesamaan sebagai solusi," ungkapnya.

"Kebijaksanaanlah yang lebih banyak menemui kesamaan ketimbang perbedaan," tuturnya usai doa bersama di tempat tugas masing-masing, Sabtu (10/7) pagi.

Dengan memiliki toleransi kita bisa belajar melalui ajaran tetua Bali yang sangat luhur dan bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sekarang ini mengikuti instruksi pemerintah No 15/2921, niscaya memiliki hidup sehat dan lebih bermakna serta penuh arti.

"Mari kita bijaksana menyikapi situasi ini, jauhi hoax, jauhi kebencian, kembangkan rileksasi, banyak tinggal dirumah tentunya menggunakan akal budi dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

"Jangan tumbuh dalam ukuran, tumbuhlah dalam kebijaksanaan," tutupnya.*

(Arifin/Hms)

TerPopuler