Pembangunan Gapura di Desa Bandar Kllipa Dipertanyakan, Kades dan Kadus Tak Singkron

Saturday, August 7, 2021, 21:20 WIB
Oleh Redaksi

SNIPERS.NEWS | Deli Serdang - Seperti diketahui, Gapura merupakan bangunan yang memiliki tiang kanan dan kiri, yang biasanya dipergunakan sebagai tanda tapal batas daerah atau penanda sebuah jalan, yang  bertuliskan selamat datang ataupun selamat jalan.


Sementara, untuk pembangunan Gapura tersebut biasanya dibiayai pihak Pemerintahan Desa ataupun Pemerintahan Daerah.


Namun tidak untuk Gapura yang ada di Jalan Pancasila Dusun IX Desa Bandar Kllipa Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Gapura yang berdiri saat ini merupakan dana dari swadaya masyarakat tertentu, diduga sumbangan para pengusaha  sebagai Donatur.


Awak media ini mencoba mengkonfirmasi salah satu pekerja yang enggan menyebut identitasnya. Pekerja tersebut mengatakan bahwa dana untuk pembangunan Gapura tersebut dari swadaya masyarakat.


"Ini dari swadaya masyarakat bang, jadi tidak ada plang," ucapnya, sembari mengatakan, bahwa berapa masyarakat memberikan dana untuk partisipasi.


Diduga ada kejanggalan dengan Proyek tersebut. Awak media Snipers.news mencoba mengkonfirmasi Suripno selaku Kepala Desa Bandar kllipa, yang juga sempat memblokir nomor HP wartawan terkait permasalah sampah.


Yang kebetulan, saat dikonfirmasi Kepala Desa tidak menggunakan pakaian (baju) dikarenakan sehabis berolah raga, di Aula Kantor Desanya.


Suripno mengatakan, bahwa Gapura tersebut merupakan dana masyarakat Dusun IX, dan bukan anggaran Dana Desa, dikarenakan ADD di tahun 2021 banyak dialihkan untuk penangan covid, "untuk Gapura tersebut Desa belum memberi seribu rupiah pun," ucap Suripno.



Suripno menambahkan, masyarakat di Dusun IX itu cukup kompak. Menurut pengakuannya, warga patungan untuk membangun Gapura di Jalan Pancasila tersebut.


"Kalau saya pribadi, jika ada anggaran DD, saya lebih baik membangun Drainase ataupun jalan lingkungan, karena lebih sangat dibutuhkan dari pada harus membangun Gapura, langsung aja konfirmasi Kadus IX biar lebih jelas," jelas Suripno.


Kemudian awak media ini juga sempat meminta klarifikasi kepada Kades Bandar Kllipa ini, terkait nomor Hp/Wa yang sempat di blokir olehnya beberapa hari yang lalu. Kades berdalih, bahwa HP tersebut bukan hanya dirinya yang memegang.


"Handphone saya ini banyak yang pegang, kadang istri saya dan cucu saya, ya saya tidak tau kenapa bisa terblokir," kilahnya.


Merasa penasaran dengan ucapan Kepala Desa Bandar Kllipa, Media ini juga mencoba mencari tau perihal Gapura tersebut melalui  salah satu warga Dusun IX berinisial IS.


"Kami tidak ada menyumbang bang, boro boro mau nyumbang, klo ada duit mending buat makan keluarga. Lagi covid ini bang, jaman lagi susah. Kalau bisa kami yang harusnya dapat bantuan bang," ucapnya.


Guna menyeimbangkan informasi dari pemberitaan ini, awak media ini mencoba menelusuri melalui Abdul Rahman selaku Kajadus IX. Ia mengatakan, bahwa dana tersebut tidak dari masyarakat.


"Gak bg, artinya tidak pakai donatur ataupun proposal, kemarin anggota saya suruh minta partisipasi sekitar 8 toko mereka cuma 110 ribu, itupun tidak saya minta. Anggaran tersebut dari kawan-kawan yang mau memberi menolong dan membantu, kalaupun masyarakat ya masyarakat tertentu," ucap Abdul Rahman.


"Pihak Desa maupun Kecamatan belum ada memberi atensi untuk pembangunan Gapura ini. Untuk itu pekerjaan ini saya stop dahulu, karena belum ada anggaran tambahan," katanya.


Saat ditanya berapa kalkulasi anggaran  untuk membangun Gapura tersebut, Abdul Rahman mengatakan, "jika di kalkulasi, anggarannya paling habis 6 juta, bahan 3 juta upah 3 juta," ucapnya.


Hingga berita ini diterbitkan, Kades dan Kadus memberi jawaban yang tidak singkron, yang menjadi pertanyaan, anggaran masyarakat atau anggaran donatur yang dipergunakan untuk membangun gapura tersebut??.*


(Team DS)

TerPopuler