SNIPERS.NEWS | Probolinggo - Pasca pengukuhan PBNU di Balikpapan sebagai terobosan baru bagi NU, biasanya setiap event besar NU dilakukan di Ibukota Jakarta atau di Pondok Pesantren, kali ini dilakukan di tempat yg menjadi cikal bakal ibukota baru nusantara, ini ada satu pesan moral besar yang disampaikan oleh NU kepada negara dan Pemerintahan Jokowi.
Menurut Tokoh Nahdlatul Ulama yang tulen, H. Muzammil Syafii SH., MSi mengatakan bahwa pesan moral tersebut yang pertama, bahwa NU sejak kelahirannya sampai saat ini tidak berseberangan dan bahkan membackup penuh eksistensi NKRI dengan jargon 'NKRI Harga Mati', sesuai dengan ajaran ahlus sunnah wal jamaah.
Yang kedua NU mensupport penuh keputusan pemerintah untuk memindahkan ibukota negara ke penajam pasir utara ditandai juga dengan pencanangan pembangunan gedung kantor PBNU, rumah sakit perguruan tinggi dan pondok pesantren di sekitar central Ibukota Baru Nusantara.
"Saya optimis periode 2022 - 2027 NU makin maju, ada beberapa indikasi yang sekarang bisa kita sebut, pertama, keinginan untuk mengembalikan marwah NU dengan menempatkan syuriyah sebagai penentu kebijakan organisasi yang mempunyai otoritas penuh dalam mengendalikan jam'iyah, sementara tanfidziyah adalah pelaksana kebijakan sesuai dengan AD ART NU," tutur Buya Muzammil sapaan akrabnya kepada media Snipers.News, Selasa (1/2) sore.
Legislator Nasdem ini memaparkan bahwa komitmen ketua umum untuk menjaga jarak yang sama pada semua kekuatan politik yang ada dan larangan mencalonkan sebagai presiden dan wakil presiden pada pengurus top figur di NU, dibuktikan dengan memasukkan beberapa unsur parpol non PKB.
Proses pemanggilan pada PC NU Banyuwangi dan Sidoarjo pasca melakukan deklarasi pencapresan Muhaimin. "Ini akan menjadikan NU sebagai rumah besar jamaah dan jam'iyah, yang di dalamnya dihuni oleh berbagai kekuatan politik secara berdampngan," paparnya.
Ketiga, komitmen untuk menjadi lembaga yang mampu berkiprah secara internasional dengan mengembangkan PCI yang ada dalam memediasi konflik di negara negara Islam yang ada saat ini.
Keempat, NU sadar akan masuk pada 1 abad NU dimana akan berupaya memanfaatkan kemajuan teknologi yang berbasis digital dalam mengembangkan jam'iyah NU seperti yang disarankan oleh Presiden Jokowi dalam pidato pengukuhan PBNU.
Kelima, konsep almuhafadlatu ala al qodimis sholeh wal ahdu bil jadidil aslah menjadikan NU fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan yang ada, namun tetap memelihara hal hal yang sudah baik tetap diteruskan.
"Akhirnya, saya mengucapkan selamat atas pengukuhan PBNU periode 2022 - 2027 dan Harlah NU yang ke 96, semoga senantiasa dalam lindungan Allah dan makin jaya dan memberikan manfaat pada ummat dan bangsa Indoensia," pungkasnya.*
Pewarta : Taufiq