Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Medan Meminta Pemko Medan Membentuk Satgas Anti Narkoba Di Tiap Lingkungan

Hal ini diutarakan secara tegas saat pelaksanaan kegiatan Resap Aspirasi Masyarakat (RESES) DPRD Kota Medan, Masa Sidang Ke-II, Tahun Sidang Ke-III, yang di gelar di 2 (dua) lokasi yang berbeda di wilayah Kecamatan Medan Labuhan. Kamis 25/08/22.

Dalam pandangannya, tingkat peredaran narkoba di kalangan generasi muda di Kota Medan sudah sangat meresahkan, hal ini dapat memicu perilaku negatif pada generasi muda Kota Medan.

" Berdasarkan data BNNP Sumut, sekitar 200-300 ribu anak muda di Kota Medan diperkirakan sudah mengkonsumsi Narkoba. yang berarti, hampir separuh anak muda di Kota Medan terkena Narkoba, mau jadi apa Kota Medan ini ke depan,". Ujar Sudari.

Lanjutnya,. " Narkoba merupakan pemicu tindakan kejahatan, yang dulu gak pernah kita liat sekarang ada, mulai dari aksi kriminal geng motor, pencurian, tindakan kekerasan dan perceraian semakin meningkat belakang ini ". Tegasnya.

Gerah akan peredaran Narkoba dan rasa kepedulian terhadap generasi bangsa, Sudari yang juga menjabat sebagai Ketua Ketua Komisi II DPRD Kota Medan akan mengusulkan kepada Pemko Medan untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba di tiap lingkungan yang ada di Kota Medan.

" Maka dari itu, saya akan segera mengusulkan kepada Pemerintah Kota Medan, agar membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba di tiap lingkungan yang ada di Kota Medan, kalau kemarin  Satgas Covid-19 bisa door to door dalam mencegah penyebaran Virus Covid-19, tidak ada salahnya juga kalau Satgas Anti Narkoba di bentuk di lingkungan," tegas Sudari kembali.

Persoalan Narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak, terutama keluarga.

"Permasalahan ini tanggung jawab kita bersama terutama keluarga. Kita harus pantau kegiatan anak-anak kita, selaku orang tua kita harus lebih perduli, kalau bisa tiap-tiap keluarga memiliki alat tes narkoba," ungkapnya kembali.

Tak hanya sampai disini, Ketua Komisi II DPRD Kota Medan ini juga akan mengusulkan kepada Kementerian Agama, agar salah satu syarat menikah itu harus bersih Narkoba.

Berdasarkan data Pengadilan Agama Kota Medan, Narkoba merupakan salah satu penyebab tingginya angka perceraian.

Sepanjang tahun 2020 hingga awal tahun 2021, Pengadilan Agama Kota Medan menangani banyak perkara gugatan cerai dan cerai talak. Salah satunya disebabkan karena tidak ada keharmonisan antar suami istri, dikarenakan faktor ekonomi dan pengaruh narkoba.

"Saya juga akan mengusulkan pada Kementerian Agama, agar salah satu syarat untuk menikah adalah bersih dari Narkoba, siapa aja yang akan menikah harus di tes dulu dengan alat tes narkoba," ucap Sudari.

Berbagai keluhan dan masukan dari masyarakat yang hadir di kegiatan yang digelar di 2 (dua) lokasi berbeda hari ini, diantaranya tentang  Mengatasi banjir, Pembangunan infrastruktur maupun Kualitas Infrastruktur, jaminan kesehatan dan tentunya Tentang Kemajuan Daerah.

" Semua Aspirasi yang Sudah disampaikan oleh Masyarakat hari ini, akan menjadi bahan untuk menciptakan ide dan gagasan yang baik dalam mengatasi Permasalahan yang ada dan Bermanfaat buat Masyarakat Luas, saya harap masyarakat dapat mendukung setiap program Pemko Medan ". Tutup Sudari kepada Wartawan.

Kepedulian terhadap generasi bangsa dan perhatian terhadap lingkungan harus dimaksimalkan, agar menjadikan Kota Medan kedepannya menjadi lebih baik lagi.*