Youtube 
Kegiatan santunan berupa uang tunai dan paket sembako tersebut digelar, di Kantor Pusat Permata Indonesia, Jalan Agro Wisata Kokap nomor 01, Desa Ambulu Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.
Acara tersebut diawali dengan Hotmil Qur'an, menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya, dan di akhiri dengan berdoa bersama, Dawamudin selaku Ketua Umum Permata Indonesia menyampaikan, pemberian santunan ini merupakan bentuk kepedulian kepada anak-anak yatim, karena mereka merupakan bagian dari tanggung jawab bersama dan sekaligus mengingat para leluhur pejuang kemerdekaan Republik Indonesia karena bertepatan dengan hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77.
“10 Muharram ini lebarannya anak yatim piatu, dan pemberian santunan ini secara tidak langsung dapat memberikan kebahagiaan bagi mereka, dan momen ini bertepatan dengan HUT RI yang ke 77. Mari kita sama-sama mengayomi mereka seperti anak kita sendiri, sehingga mereka merasa memiliki orang tua yang memperhatikan dan memperdulikan mereka,’’ tutur Dawam (sapaan akrabnya-red), Minggu (07/08/22).
Dawam juga mengungkapkan, anak yatim piatu merupakan amanah yang Allah berikan kepada manusia yang berakal, mereka diamanahkan untuk disantuni sebagaimana menyantuni diri sendiri dan keluarga.
“Dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk senantiasa memperhatikan nasib anak-anak yatim. Oleh karena itu menyantuni anak yatim menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai umat Islam,” ucapnya.
Atas nama keluarga besar Permata Indonesia mengucapkan terimakasih atas kehadiran anak-anak yatim, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para tetangga yang sudah membantu kegaiatan ini, sehingga tertib dan lacar.
Sementara itu, Sekjen Permata Indobesia Mustofa, ST menjelaskan, bahwa siapa yang menyantuni anak yatim pada hari Asyura atau 10 Muharram, maka derajatnya akan dinaikkan Allah SWT.
“Bahwa di hari Asyura, hari yang baik bagi umat Islam, lalu dijadikan momentum untuk kita mengenang dan mengikuti Rasulullah, yaitu menyayangi anak yatim,” paparnya.
Masih kata Mustofa, Rasulullah sangat menyayangi anak yatim. Maka, hari baik Asyura itu dipakai sebagai momentum untuk menyantuni anak yatim.
“Kita diajari dan dimotivasi untuk menyantuni anak yatim, semoga membawa maslahat bagi sesama,” pungkasnya.*