Harapan Dua Pemuda di Rantau, Desa Tumalehu Barat Lebih Baik Dari Hari Ini

Sabtu, 29 Oktober 2022, 17:25 WIB
Oleh Redaksi

Ket. Foto : Dua Pemuda Desa Tumalehu Barat Rahman Makassar (baju kaos merah) dan Erwin Kotalima, S.H., (Kemeja Putih Berjaket).


SNIPERS.NEWS | Jakarta - Pemuda dan masyarakat Desa Tumalehu Barat Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku, yang ada di tanah rantau (Jakarta), berharap kedepan desa kelahirannya akan menjadi Desa/Negeri yang Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghafur.

Sehingga ke depan nantinya, dapat merubah kehidupan masyarakat yang ada dengan cara menanam kembali persaudaraan yang selama ini dikotak kotakan oleh pihak-pihak tertentu di Desa, Negeri Tumalehu Barat yang sangat dicintai bersama, sehingga tidak lagi seperti saat ini, itulah harapan dan keinginan besar para pemuda yang ada di rantau.

Negeri Tumalehu Barat adalah salah satu Desa atau Negeri Adat yang ada di Pulau Manipa, namun setelah meninggal dunia Alm. Raja Desa Negeri Tumalehu Barat Drs. Ibrahim Tiakoly beberapa tahun yang lalu, Desa tersebut mulai porak poranda dengan penunjukan pejabat yang silih berganti. disinilah mulai tergambar kehidupan sehari-hari di masyarakat sudah perlahan lahan terganggu, akibat dari ketidakdewasaan pemimpin Desa Negeri Tumalehu Barat itu sendiri.

Hal itu disampaikan oleh kedua Pemuda Tumalehu Barat Erwin Kotalima, S.H., dan Rahman Makassar, yang menemui media ini di Jakarta, tepatnya pada Jum'at  (28/10/2022), dimana bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda Ke 94. 

"Sebagai anak kelahiran Desa Tumalehu Barat dan juga sebagai anak Adat pada Soa Sapoi Hakala, pertama kami mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat untuk melakukan Pilkades serentak. Mungkin ini fase yang ketiga, proses seperti ini dalam wilayah Pemerintahan Seram Bagian Barat," ucapnya.

Saat ini, di Kecamatan Kepulauan Manipa ada 4 Desa Negeri Adat yang melaksanakan proses pemilihan kades, diantaranya Desa Masawoi, Desa Luhutubang, Desa Buano Hatuputih dan Desa Tumalehu Barat. "Disini masyarakat dapat mengerti kehidupan berdemokrasi yang sebenarnya, walaupun demokrasi sudah berjalan setiap saat pada Pilpres, Pilgub, Pilbub dan Pileg, namun tidak terasa indah seperti Pilkades di Desa Negeri sendiri," paparnya.

Erwin Kotalima menambahkan, bahwa Pilkades lebih mengenal dekat dengan kandidatnya, karena di satu desa. Sejak kecil, ungkap Erwin, sudah saling mengenal satu dengan yang lain. "Disinilah kita menaruh harapan dan keinginan besar kepada ketiga putra terbaik desa yang saat ini telah resmi mendaftarkan diri sebagai Balon Kepala Desa Negeri Tumalehu Barat," ungkapnya.

Kotalima, panggilan akrab Erwin, juga berharap kepada panitia pelaksana Pilkades khusus Desa Tumalehu Barat, untuk  profesional dan terbuka kepada masing-masing kandidat melalui tim suksesnya, sehingga tidak ada kecurigaan terutama dan khususnya terkait DPT (Daftar Pemilih Tetap). 

"Ini penting. Jangan melakukan tindakan tindakan yang melanggar aturan main atau jangan karena adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu, sehingga biking saja nanti baru baku ator. Jika hal seperti ini terjadi, maka sudah dipastikan pemimpin Desa Tumalehu Barat kedepan pasti lebih buruk lagi dari saat ini," jelas Erwin Kotalima, yang saat ini juga berprofesi sebagai pengacara muda di Ibukota Negara.

Menghargai dan menghormati aturan perundang-undangan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini lebih baik dan terhormat.

Undang-undang nomor 6 tahun 2014, tentang Desa itu sudah jelas, berkaitan dengan proses yang ada saat ini. Namun disisi yang lain, jelas Erwin, sebagai Anak Adat yang memiliki nilai nilai adat, patutlah dituntut untuk menghargai dan menghormati aturan-aturan Adat.

"Tetap menjunjung tinggi aturan perundang-undangan, dengan tidak sedikit pun menguranginya. Dan siapapun dia yang sengaja atau tidak sengaja melanggar ketentuan dalam aturan perundang undangan dan aturan Hukum Adat, maka wajib hukumnya kita lawan sampai ke akar akarnya," tegas Kotalima.

Senada dengan Kotalima, Rahman Makassar yang juga putra kelahiran Desa Tumalehu Barat Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat, dan saat ini ada di rantau berharap, agar Pemilihan Kades Desa Tumalehu Barat berjalan sesuai yang diinginkan.

"Artinya, siapapun yang terpilih dari ketiga putra terbaik kelahiran Desa Tumalehu Barat itu adalah pemimpin kita bersama. Akan tetapi, yang saya khawatirkan adalah panitia pelaksana Pilkades itu, karena ditakutkan adanya intervensi dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab atau dengan kata lain karena kekuasaan, ini tidak boleh ada," ujar Rahman Makassar.

Ditanya terkait dengan proses ini apa perlu adanya dukungan dari Adat atau dua Soa yang Adat, Rahman Makassar menjawab, bahwa hal itu sangatlah penting bagi para calon atau kandidat yang ada. Siapapun kandidat yang tidak mendapat rekomendasi Adat, maka sudah pasti yang bersangkutan tidak direstui oleh Adat.

"Akan tetapi, karena ini Pemilihan Kades bukan Pemilihan Raja Negeri Tumalehu Barat, maka silahkan kepada ketiga kandidat untuk berproses mulai dari pendaftaran, verifikasi administrasi, penetapan balon menjadi calon dan semuanya sampai akhir dengan baik," ucapnya.

Makassar juga berharap, ke depan Desa kelahirannya tidak terkotak-kotak seperti saat ini, padahal Desa Negeri Tumalehu Barat dititipkan oleh para Leluhur dengan janji yang kuat, yaitu Adate.

"Namun karena perkembangan politik ekonomi sosial dan budaya, maka anak anak Desa Negeri Tumalehu Barat sendiri yang merubah semua amanat leluhur kita, seperti yang saya katakan di atas politik ekonomi sosial berjalan akan tetapi budaya kita tinggal di tempat. Selain seperti itu, kemudian masyarakat yang ada di adu domba ini pemimpin model apa ini," ungkap Rahman.

Oleh karena itu, dia berpesan kepada ketiga kandidat putra terbaik Desa Negeri Tumalehu Barat, agar kedepannya desa kelahirannya harus membumihanguskan kondisi yang seperti saat ini, dan melahirkan kehidupan baru yang penuh rasa sayang, rasa mencintai dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.

"Artinya seperti dulu saat kita masih kecil, adabnya pemimpin dengan orang Adat dan sebaliknya kemudian pemimpin dengan masyarakatnya yang begitu sopan santun dan adab yang luar biasa. Kami di rantau menaruh harapan, ke depan Desa Negeri Tumalehu Barat beriman dan bertaqwa seperti sedia kala," tutup Rahman Makassar.*

(ATOM)

TerPopuler