Youtube 
SNIPERS.NEWS | Medan - Ketua Satuan Tugas Pengurus Besar Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia (Satgas PB GAMMI) H. Zoeliansyah Tambusai menghadiri silaturahmi akbar Masyarakat Melayu Sumatera Utara, yang berlangsung di Aula Rizal Nurdin Rumah Dinda Gubernur Sumatera Utara Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Rabu (26/10/22).
Dalam forum tersebut, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan kegundahannya melihat masyarakat melayu yang terkesan terpecah.
Edy Rahmayadi juga memberikan tekanan tentang mengapa dari dulu masyarakat Melayu sulit untuk bersatu. "Padahal, kalau dari dulu Melayu ini bersatu sudah lama Melayu ini Maju," katanya, sembari mengatakan, bahwa banyak, bahkan sampai ratusan pemuka dan Pimpinan Ormas Melayu di Sumatera Utara.
"Dengan ini saya mengajak masyarakat Melayu untuk mengingat kembali sejarah kebesaran Melayu, dan membangun kembali jiwa kebersatuan dan saling mendukung, agar kemajuan Melayu kembali dapat kita bangkitkan," ajak Edy Rahmayadi.
Silaturahmi akbar masyarakat melayu ini di gagas Pakat Melayu. Diantaranya, dengan menyampaikan pernyataan kepada Gubsu berisi harapan-harapan bagi pelestarian kebudayaan, kemudahan pendidikan serta meningkatkan perekonomian masyarakat Melayu di Sumut.
Pernyataan yang di gagas Pakat Melayu Pimpinan Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin Husin Ms, yang dibacakan Mayjend TNI Purn. H. Muhammad Hasim di dampingi selurus pengurus Ormas Melayu.
Tampak diantaranya Presiden PB GAMMI Dr. H. Hefriansyah Nour, S.E., Ketua Satgas PB GAMMI H. Zoeliansyah Tambusai, Ketua Harian PB GAMMI Ari Ismail, S.Sos., M.M., Taufik Qurahman bersama H. Subandi sebagai Pengurus PB GAMMI, dan hadir juga pengurus PC Satgas GAMMI Kecamatan Medan Belawan Kanda Arafat.
Hadir juga tokoh Melayu, seperti H. Dr. Rahmad Syah, Dr. Muhyan Tambusai, H. Abdillah.
Di samping itu, hadir pula Sultan Kualuh pemangku kesultanan Bilah, dan pemangku Kesultanan Panei dan Wakil Walikota Medan H. Aulia Rahman, S.E.,
Sementara dari Pakat Melayu juga tampak hadir antara lain Dr. Sahyan Asmara, Prof. Agusani, Dr. Ismail Efendi dan Prof. Khairil Ansyahri serta Tengku Eri Nuradi.*
(Gunawan)