Produk WBP Rutan Kelas IIB Negara Masih Jadi Incaran Masyarakat

Thursday, May 4, 2023, 16:20 WIB
Oleh Arifin Soeparni

SNIPERS.NEWS | Jembrana - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Kelas IIB Negara, memiliki produk yang masih menjadi incaran masyarakat, karena harga yang bersaing dengan kualitas terjamin.

Diungkapkan salah seorang pelanggan produk Rutan Negara, Bu De, “saya ngerasa lebih suka belanja di sini (Rutan), soalnya terjamin fresh produknya, harganya juga nggak terlalu mahal," ungkapnya.

Pembina Pengelola Kemandirian Rutan Negara, Putu Sudiasnawa, kamis (4/05), mengungkapkan, salah satu produk yang laris yaitu telor ayam, menggunakan metode peternakan modern, bisa menghasilkan 13 -15 kerat telor atau sekitar 400 - 500 butir telor setiap harinya.

“Seluruh telur yang dikumpulkan setiap harinya, langsung habis terjual di hari yang sama, telur yang dipasarkan itu merupakan produk fresh atau baru sehingga dijamin kesehatannya," katanya.

Menurut Putu Sudiasnawa, perawatan ayam petelor tidak terlalu sulit, pemberian pakan cukup 2 kali sehari, untuk ayam yang sakit harus dipisahkan, agar tidak menular.

Sementara untuk kebutuhan pakan, kata Putu Sudiasnawa, dari 500 ekor ayam setidaknya memerlukan 50 kg pakan setiap harinya.

Selain Pokja ayam petelur, Pokja babi juga tak kalah diminati, sebanyak total 40 ekor babi telah sukses diternak pada 14 kandang babi. Babi tersebut terbagi menjadi empat ekor indukan babi, 11 ekor anak babi dan 15 babi yang siap dipasarkan.

Salah seorang WBP yang tergabung dalam pokja peternakan, mengatakan, kandang babi harus dibersihkan setiap hari, sedangkan untuk pakan campuran polar dan batang pisang diberikan dua kali sehari.

Dirinya mengaku bersyukur di Rutan, bisa belajar memelihara babi, perawatan ayam, kambing dan perkebunan, saat bebas nanti bisa ditekuni diluar Rutan.

Dilain sisi, Pokja batako juga laris pelanggan, terbukti sebanyak 1800 buah batako telah terjual selama bulan April. Batako banyak diminati masyarakat karena harganya berani bersaing dengan kualitas yang tidak kalah saing. 


Sebagian besar kegiatan pembinaan kemandirian di Rutan merupakan kerjasama dengan pihak ketiga, salah satunya bantuan kambing dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana. Beberapa lainnya merupakan swadaya seperti Jasa Laundry, Jasa Cuci Motor dan Perkebunan.

Kasubsi Pelayanan Tahanan, Nyoman Tulus mengungkapkan, kegiatan pembinaan kemandirian di Rutan Negara sangat beragam, dari yang bertempat di SAE maupun di luar SAE.

"Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Rutan Negara terletak di bagian selatan, yang masih menjadi satu kesatuan dengan tembok pengamanan Rutan, sehingga segala kegiatan di dalamnya dapat terawasi dengan baik oleh petugas pengamanan," terangnya.

Nyoman Tulus memaparkan, "di dalam SAE ada Pokja meubel, las, batako, peternakan kambing, sapi, ayam petelur, entok, kambing, ayam jago dan babi," sambungnya.

Sementara di Perkebunan bervariasi tergantung musim, ada kangkung, bayam hidroponik, tomat, terong, jagung dan vanili. Selain itu ada perikanan, ikan gurami, patin dan lele. Di luar SAE, ada jasa cuci motor, laundry, potong rambut dan kerajinan tangan menggunakan koran bekas.

“Kalau untuk pemasaran itu dikelola oleh petugas pembinaan, baik melalui sosial media atau langsung dipasarkan ke masyarakat oleh rekan-rekan petugas," imbuhnya. 

Kepala Rutan Negara, Lilik Subagyono, mengaku, pihaknya berusaha mendorong seluruh bakat yang dimiliki WBP, untuk dapat dikembangkan selama menjalani masa pidana. 

“Kami berusaha memfasilitasi melalui Sarana Asimilasi dan Edukasi, agar para anak kami (WBP) memiliki keterampilan selama berada di Rutan, sebagai bekal nanti kembali ke masyarakat," ujarnya.

Lilik Subagiyono juga gencar bekerjasama dengan pihak ketiga dalam pembinaan kemandirian maupun kepribadian bagi WBP. 

"Kami berharap, segala ragam pembinaan kemandirian yang telah sediakan, agar ilmunya diambil sebanyak-banyaknya bagi seluruh WBP di Rutan Negara," tutupnya.*

(Made Budi)

TerPopuler