Aksi Penolakan Tempat Ibadah GEKI Kembali Disuarakan di Depan Suzuya Marelan

Friday, June 2, 2023, 16:38 WIB
Oleh Redaksi

SNIPERS.NEWS | Marelan - Setelah pada Rabu 31 Mei 2023 lalu tak digubris oleh Pemerintah Kelurahan Tanah Enam Ratus (Tanara), Aliansi Umat Islam Kota Medan kembali menggelar aksi demonstrasi terhadap keberadaan kebaktian Jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI) di dalam salah satu ruangan di Gedung milik Suzuya Marelan Plaza, Jumat (2/6/23).

Dalam orasinya, Koordinator Aksi Muhammad Ilyas mengatakan tidak mempermasalahkan keberadaan Suzuya Marelan di Kelurahan Tanara, bahkan suatu kebanggaan bagi warga Kecamatan Medan Marelan khususnya warga Tanara. Namun, rasa bangga itu hilang dan berubah menjadi kekecewaan dengan keberadaan Suzuya yang menjadi tempat peribadatan bagi Jemaat GEKI.

"Awalnya mereka (Managemen Suzuya dan GEKI) mengatakan, bahwa keberadaan mereka di Suzuya bukan untuk beribadah (kebaktian), namun hanya kegiatan Seminar Kampus, apa maksud Suzuya dan Lurah Tanah Enam Ratus Agung Satria Siagian memberikan izin maupun rekomendasi terkait tempat ibadah mereka," kata M. Ilyas dari atas mobil komando.

Hari ini kami hadir disini untuk menyatakan sikap, sebagai wujud kekecewaan kami terhadap apa yang sudah dilakukan oleh Suzuya Marelan. Tetaplah pada fungsi sebagaimana kalian ada pertama kali disini sebagai mall pusat perbelanjaan dan permainan anak yang menjadi kebanggaan masyarakat Marelan, bukan menjadi tempat kebaktian.


Jika kalian paksakan untuk menjadikan Suzuya Marelan menjadi tempat kebaktian, maka kami serukan kepada seluruh umat Islam untuk memboikot Suzuya Marelan Plaza (SMP) dengan tidak berkunjung dan berbelanja di Suzuya Marelan Plaza," demikian isi pernyataan sikap Aliansi Umat Islam Kota Medan, melalui Orator M. Ilyas.

Berbeda dengan aksi sebelumnya yang digelar di depan Kantor Lurah Tanara, peserta demo kali ini selain cukup banyak, juga tidak didominasi kamu ibu, namun dari unsur Ormas Islam dan beberapa komunitas remaja masjid dan masyarakat umum yang berdomisili di daerah Tanara maupun Marelan.

Aksi tersebut juga turut menyita perhatian para pengendara yang melintas di Jalan Marelan Raya tepatnya di depan Suzuya Marelan Plaza dan warga sekitar, sehingga berakibat kemacetan yang cukup panjang, namun tidak berlangsung lama.

"Kami akan tetap menuntut kepada Lurah Tanara, Camat Medan Marelan dan Suzuya Marelan Plaza, untuk mencabut izin rekomendasi yang sudah dikeluarkan untuk kebaktian GEKI di SMP ini. Jika tidak, kami akan terus melakukan demo, bahkan bisa dengan menurunkan massa yang lebih banyak lagi," ujar Ilyas sebelum mengakhiri Orasi.


Pengamanan untuk aksi unjukrasa kali ini juga terbilang cukup ketat, dengan melibatkan ratusan personil Polres Pelabuhan Belawan, Satpol PP Kota Medan, Koramil 10/MM, serta Polsek Jajaran Polres Pelabuhan Belawan, dengan dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Josua Tampubolon, S.H., M.H.

Hal unik juga ditunjukkan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Josua Tampubolon saat memimpin pengamanan aksi demo kali ini, yakni bercanda ria dengan anak-anak yang ikut maupun yang menonton jalannya demonstrasi, sembari membagikan jajanan kepada mereka. Tak ayal, para anak-anak pun berkumpul bersama Kapolres sembari bercanda ria dan menerima pemberian dari AKBP Josua.

Sekedar menjadi pengingat, bahwa dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Lurah Tanah Enam Ratus dua hari yang lalu tidak membuahkan hasil. Peserta aksi dari Aliansi Umat Islam Kota Medan pun merasa kecewa dengan sikap dan keputusan Lurah Tanara Agung Satria Siagian, yang enggan mencabut izin rekomendasi terhadap kebaktian GEKI di Suzuya Marelan Plaza.

Sekira pukul 15.00 Wib menjelang waktu Sholat Ashar, massa pengunjukrasa pun membubarkan diri dengan tertib, dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan.*

(R - 1)

TerPopuler