Peringati HANI 2023, Ketum GIAN Ajak Komponen Bangsa Lindungi Generasi Muda Dari Narkoba

Senin, 26 Juni 2023, 21:14 WIB
Oleh Redaksi

Teks Foto : Ketua Umum GIAN R. Guntur Eko Widodo bersama Sekjend DPP GIAN Seraphine Destina Nurani, S.E.,

 
SNIPERS.NEWS | Bogor - Pengguna Narkoba di Indonesia khususnya Generasi Milenial, dengan rentang usia 15-35 tahun adalah kelompok masyarakat yang paling rawan terpapar penyalahgunaan narkoba.

Menanggapi hal itu, R. Guntur Eko Widodo, Presidium sekaligus Ketua Umum Gerakan Indonesia Anti Narkotika (GIAN) merasa miris dan prihatin, mengingat kelompok milenial ini mau tidak mau adalah harapan satu satunya yang akan muncul sebagai generasi penerus sekaligus pengganti generasi saat ini. 

"Artinya, kita akan bergantung kepada generasi muda sebagai penerus membangun bangsa ke depan. Hal ini harus dijadikan pedoman perjuangan kita sebagai lembaga relawan anti narkotika, baik melalui lembaga kita dan lembaga lembaga relawan anti narkotika lainnya," katanya kepada snipers.news, Senin (26/06/23).

Terutama Pemerintah Republik Indonesia, katanya lagi, itu termasuk Lembaga-lembaga Negara, tentu komponen bangsa yang lain harus secara bersama sama melakukan gerakan masif saling bersinergi dalam memberikan perhatian khusus, dalam upaya bersama menyelamatkan generasi milenial dari ancaman bahaya laten yang bernama Narkoba.

"Ini butuh perhatian khusus. Mari kita bersama-sama menyelamatkan generasi muda masa depan, menyelamatkan anak cucu kita, dan menyelamatkan Bangsa Indonesia dari kejahatan sekaligus bahaya laten yang bernama narkoba, yang sanggup menghancurkan seluruh lini kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Merusak sendi-sendi kehidupan dan energi terbuang sia sia karena narkoba," jelas Guntur.

Idealnya, menurut Ketua Umum yang terkenal nyentrik ini, kelompok usia milenial ini harus dipastikan hidup sehat dan sejahtera, produktif, hidup bahagia bersih tanpa narkoba.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar sejak tahun 2018 mencapai angka 2,29 juta, dan sampai tahun 2023 ini tidak menunjukkan angka berkurang. "Ini kita harus ekstra waspada," jelasnya.

Pemerintah sudah berkomitmen kuat dalam program pemberantasan narkotika melalui pengesahan Inpres No 2/2020, yang memerintahkan agar seluruh Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, lembaga pemerintah non kementerian, para Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk melakukan Aksi Nasional Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

"Kita berterimakasih, karena saat ini BNN fokus dalam upaya perang narkoba / War On Drug, namun hal itu bisa terlaksana jika semua elemen masyarakat, instansi pemerintah dan swasta saling mendukung dalam melawan narkoba," ucap Guntur Eko Widodo, sembari mengucapkan selamat memperingati Hari Anti Narkotika (HANI) tahun 2023.

Melalui Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Anjan Pramuka Putra pernah berstatement di tengah-tengah penanganan / pandemi Covid -19, bahwa situasi pandemi covid-19 ternyata dapat memengaruhi aspek psikologis orang untuk menyalahgunakan narkoba.


"Nah, saya berpendapat, jika penanganan persoalan narkoba yang tingkat kematiannya mencapai rata rata 30 Pemuda per hari, layaknya negara secara masif menangani Covid-19, sepertinya jargon War On Drug menjadi lebih efektif," tegasnya.

Berdasarkan analisis GIAN, terdapat 4 (empat) faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, yaitu :

1. Motif ekonomi
2. Pengaruh lingkungan yang dominan 
3. Faktor mental spiritual
4. Entry Point, jaringan pengedar narkoba memanfaatkan segala lini situasi dan keadaan masyarakat untuk melancarkan aksinya. 

Ketua Umum GIAN, didampingi Seraphine Destina Nurani, S.E., selaku Sekjend DPP GIAN sepakat dan berpendapat, bahwa persoalan narkoba ini adalah merupakan kejahatan trans nasional, jalur distribusinya bersifat internasional, pelakunya saling terkait walaupun berbeda negara.

"Mari peringatan HANI 26 Juni 2023 kita jadikan momentum untuk tidak bereforia dalam event yang buang buang anggaran untuk sekedar memperingati HANI. Namun kita mengajak semua elemen bangsa terutama Pemerintah RI, untuk terus memperkuat kerjasama lintas negara dalam memberantas narkoba, begitu pula halnya dengan kita sebagai relawan anti narkoba yang tergabung dalam Lembaga GIAN, agar dapat mengimplementasikan program sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat, khususnya generasi muda milenial yang rentan terpapar penyalahgunaan narkoba," ajak Guntur.

"Kita harus mendorong/memotivasi dan membantu misi negara, agar pemerintah memperbaiki kinerja dan kebijakan tentang pemberantasan penyalahgunaan narkotika yang diterapkan di Indonesia. Agar menjadi lebih efektif, dalam mengatasi persoalan penyalahgunaan narkoba di Indonesia," imbuhnya.

"Sehingga, jargon melindungi generasi milenial penerus cita cita perjuangan membangun Indonesia maju dapat terwujud. Untuk itu, mari kawal Inpres No 2 tahun 2020, tentang Rencana Aksi Nasional P4GN," tuturnya. 

Menutup wawancara kepada awak media, Ketua Umum GIAN R. Guntur Eko Widodo didampingi Sekjend DPP Seraphine Destina Nurani, S.E., memutuskan GIAN fokus dengan Program Dayamas GIAN masuk Desa, sebagaimana telah ditetapkan melalui SK DPP, bertepatan dengan Milad ke 5 GIAN 30 Juni 2022 satu tahun yang lalu. 

"Selamat Hari Anti Narkotika Internasional.
Bersama GIAN pastikan menuju masyarakat Indonesia hidup sehat dan sejahtera. Cerdas Bersih bersih Narkoba," ujarnya.*

(R - 1)

TerPopuler