SNIPERS.NEWS | Ambon - Fenomena alam tampak terjadi saat ini, dengan memanasnya suhu politik di Indonesia menjelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada 14 Februari 2024, bersamaan dengan pemilihan anggota legislatif DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Seperti yang disampaikan oleh Dr. Siti Divinubun, M.Pd., kepada media ini di Ambon, bertempat di Kantor PWNU Maluku, Jalan Jenderal Sudirman Kota Ambon pada Hari Rabu (06/09/2023).
Menurut Divinubun, terkait dengan fenomena alam yang terjadi saat ini adalah tanda tanda langit dan hal seperti ini tidak semudah membalik telapak tangan, tentu menjadi semua tantangan dan ujian besar bagi semua orang, terutama bagi warga Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia termasuk yang ada di bumi Maluku.
"Namun fenomena yang kita lihat dan dengar secara langsung bahwa capres Anies Rasyid Baswedan didampingi cawapres dari warga Jam'iyyah Nahdlatul Ulama, yang juga salah satu anak cucu dari keturunan pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu Muhaimin Iskandar yang disapa Cak Imin. Sebuah keistimewaan yang patut kita syukuri nikmat dan karunia serta hidayah dari Allah SWT," kata Divinubun.
Kemudian menurut Divinubun, hal serupa ini sudah dibicarakan oleh para orang-orang berilmu pada tingkatan Ma'rifat dan Ma'rifatullah, itupun dirahasiakan sampai pada timenya baru diceritakan sedikit.
Dia juga menyatakan, bahwa terlepas dari Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa, Cak Imin adalah seniornya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), bahkan kenal dekat sekali dengan Cawapres yang baru saja di deklarasikan oleh Partai NasDem, PKS dan PKB di Kota Pahlawan 10 November yaitu kota Surabaya itu.
Dia (Dr. Siti Divinubun), sedikit menceritakan tentang siapa itu Cak Imin. Menurutnya, Cak Imin adalah salah satu anak muda yang lahir betul dengan gerakan pemikiran, sehingga nama Muhaimin Iskandar (Cak Imin) lebih terkenal saat menjabat Ketua Umum PB PMII dengan pemikiran alternatif, dan kalah itu semua anak anak muda yang tergabung dalam kelompok Cipayung bersama Cak Imin melakukan berbagai gerakan dan pemikiran, yang kemudian memberikan masukan kepada pemerintah sebagai langkah langkah motivasi dan inovasi dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya dan hukum serta keamanan negara.
"Fenomena ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi anak anak muda, generasi penerus perjuangan bangsa ini, terkhusus anak anak muda yang terlahir dari dunia pergerakan, baik itu PMII, HMI, GMNI, GMKI, PMKRI yang tergabung dalam kelompok Cipayung dan Plus IMM, dia yakin itu," petik Divinubun.
Selanjutnya dia berharap, agar kader dan pengurus PKB dari pusat sampai di daerah harus dan wajib bangkit dengan adanya fenomena ini, karena dia yakin dan percaya bahwa ini adalah sebuah kecerdasan bagi kader PKB saat ini dan kedepan nantinya.
Ditanya terkait dengan para capres yang berkeinginan besar memiliki cawapres dari kalangan warga Nahdliyyin yang terkenal dan dikenal, yang hari ini terbukti adanya kader NU dan memang salah satu anak cucu pendiri NU itu sendiri sudah resmi menjadi pendamping Anis Baswedan pada pilpres 2024 mendatang.
Dr. Siti Divinubun, M.Pd., selain sebagai Dosen pengajar pada Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan, dia juga Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Maluku serta Pengurus Wilayah Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Maluku.
Dikatakannya, semua kader NU mulai kemarin dan saat ini memiliki variabel dan potensi besar, selain itu memiliki rekam jejak yang baik, benar dan jelas, baik itu putra maupun putri, memiliki pengetahuan umum dan Agama. "Cak Imin adalah Kader Emas yang ada untuk kami warga Jam'iyyah Nahdlatul Ulama. Walaupun ada kader emas yang lain, tapi sangat berbeda dengan Cak Imin," ucap Siti Divinubun.
Oleh sebab itu, Siti Divinubun berpesan dan mengajak semua elemen anak bangsa terutama warga Nahdliyyin dan warga Muhammadiyah serta sahabat/i PMII, HMI, IMM, PII, GPI, GMKI PMKRI dan GMNI, agar menyatukan kekuatan untuk berjuang bersama Anies Rasyid Baswedan - Muhaimin Iskandar.
"Tujuannya itu untuk menuju puncak kemenangan kita dan melahirkan Indonesia menuju perubahan, sebagai mana slogan koalisi KIP atau Koalisi Indonesia menuju Perubahan," tutup Dr. Siti Divinubun.*
(ATM-MM)