SNIPERS.NEWS | Bangli - DIduga tak kuasa menahan malu saat kepergok selingkuh oleh anaknya, Ni Komang Mertanadi (42) ditemukan tewas dengan cara gantung diri di pohon cengkeh kebun miliknya, Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (24/9/24) pukul 08.00 wita.
Kejadian bermula Pada Senin, 23 September 2024, sekira pukul 21.00 wita, berawal Korban Ni Komang Mertanadi (42) dipergoki selingkuh di Loundry depan rumahnya oleh anaknya, Kadek Budi Widana kemudian anak korban memberitahu Ayahnya (Saksi) I Wayan Astawa.
Mengetahui hal tersebut, kemudian I Wayan Astawa (Suami Korban) bertanya kepada Istrinya (Korban), kenapa sudah tua melakukan hal seperti itu, yang di jawab korban, tidak tahu, saya khilaf. Korban pun meminta maaf atas perbuatan yang dilakukannya.
"Korban sempat mengambil pisau dan sambil menangis, kemudian pisau tersebut langsung direbut oleh anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terang Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna, S.H., M.A.P.
Untuk menghindari terjadinya keributan, Suami korban menyarankan agar korban diajak ke rumah orang tuanya saja. Setelah itu sekira pukul 22.00 wita, korban diantar I Made Wargita (Saksi) menuju ke rumah orang tuanya.
"Namun dalam perjalanan korban melarikan diri. Sempat dilakukan pencarian sampai pukul 01.00 wita, namun korban tidak ditemukan. Kemudian, keesokkan harinya sekira pukul 08.00 wita, korban ditemukan tergantung oleh I Wayan Astawa (suami korban) di pohon Cengkeh kebun miliknya menggunakan tali plastik berwarna biru dengan panjang kurang lebih 1 meter," jelasnya.
Melihat hal tersebut, lanjut Kapolsek, suami korban menghubungi I Made Wargita (saksi) dan meminta tolong warga sekitar untuk bersama-sama menurunkan korban dan melaporkan ke Polsek Kintamani.
Selanjutnya, Personil Reskrim Polsek Kintamani di pimpin Panit 1 Reskrim Ipda Ketut Sudiartha, S.H., mendatangi TKP untuk melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama tim identifikasi Polres Bangli dan memeriksa saksi-saksi.
"Dari pemeriksaan luar jenazah oleh petugas medis puskesmas 2 Kintamani Putu Ethy Yuningsih, S.KEB., menerangkan, bahwa terdapat jeratan pada leher korban, Jenazah kaku seluruh tubuh, ditemukan cairan keluar dari kemaluan korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Pihak keluarga korban menyatakan menerima meninggalnya korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi Jenazah yang disertai surat pernyataan," pungkas Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna, S.H., M.A.P.*
(Arifin)