Pengamat Intelijen : Penunjukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Sebagai Calon Kapolri Sudah Tepat

Wednesday, January 13, 2021, 22:04 WIB
Oleh Redaksi

SNIPERS.NEWS | Makassar - Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun.


Nama Komjen Listyo Sigit Prabowo pun telah dikirimkan ke DPR hari ini, Rabu (13/01/2021), langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.


Menanggapi hal itu, Pengamat Intelijen dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro menyampaikan, bahwa Sigit Prabowo merupakan sosok tepat menjadi pimpinan Polri yang dibutuhkan sesuai dengan situasi kebangsaan hari ini.


Menurut Simon, panggilan akrab Ngasiman Djoyonegoro, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika dan berdasarkan Pancasila, tapi isu-isu SARA masih digunakan untuk menyerang pemerintah dan aparat penegak hukum.


"Hal ini membawa situasi politik dan kemasyarakatan yang kurang kondusif, serta sangat bertentangan dengan konstitusi di negara kita," kata Simon.


Sosok Komjen Sigit yang tegas dan profesional, kata Simon, sangat cocok dengan situasi saat ini dan tantangan bangsa ke depan. Apalagi Sigit pernah bertugas sebagai Kadiv Propam dan Kabareskrim, berpengalaman dalam penegakan profesionalisme Polri dan penegakan hukum.


Selain itu, sosok Sigit dinilai dekat dengan kalangan masyarakat, Ulama' dan agamawan. Hal ini dibuktikan ketika menjabat sebagai Kapolres Pati, ia rajin bersilaturahmi dengan para Kiai dan Ulama besar di Pati dan Jawa Tengah.


Tokoh kharismatik waktu itu yang sering dikunjungi diantaranya KH. MA. Sahal Mahfudz, Habib Luthfi Bin Yahya dan KH. Musthofa Bisri.


Ketika KH. Sahal Mahfudz menjabat Ketum MUI dan Rais Aam PBNU pulang ke Pati, sebagai pimpinan Polres Pati Sigit selalu menyempatkan bersilaturahmi dan meminta petuah dan nasehat darinya.


Begitu juga waktu menjabat Kapolda Banten, Komjen Sigit rajin bersilaturahmi dengan para Kiai pengasuh Pesantren dan Ulama' di Banten, khususnya pengasuh Pondok Pesantren Tanara KH. Ma'ruf Amin, yang waktu itu menjabat sebagai Ketum MUI dan Rais Aam PBNU serta juga silaturahmi ke KH. Abuya Muhtadi Dimyathi di Cidahu Banten.


Karena kedekatan dengan kalangan pesantren dan para ulama', Komjen Sigit juga menjadi Pengurus Pusat Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PP MDHW) sebagai pembina.


"Sosok Komjen Sigit ini sangat akrab di kalangan pesantren dan Ulama', perbedaan tidak menghalangi untuk selalu meminta nasehat dari para Kiai dimanapun beliau memimpin kepolisian," ungkap Simon.


Selain itu, Simon sangat mengapresiasi dipilihnya Komjen Sigit Prabowo. Melihat loyalitas, dedikasi dan keberhasilan beliau dalam berbagai tugas, Simon yakin Polri akan semakin Profesional, Modern dan Terpercaya ke depannya.


Simon juga percaya, bahwa Komjen Sigit mampu menjaga sinergisitas TNI-Polri yang sudah terbangun baik saat ini. Sebagai pondasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, faktor keamanan dan stabilitas politik sangat menentukan. Sinergisitas TNI-Polri diperlukan untuk mewujudkan itu.


"Saya yakin, Komjen Sigit mampu menjaga dan meningkatkan sinergi TNI-Polri, karena itu menjadi faktor utama untuk menuju Indonesia Maju di tengah tantangan bangsa ke depan, baik dari dalam ataupun luar negeri," tutup Simon.


Komjen Listyo Sigit merupakan mantan ajudan Presiden Jokowi yang sekarang menjadi Kabareskrim Polri. Sebelum menjabat Kabareskrim, Komjen Sigit pernah menjadi Kapolres Pati, Kapolresta Surakarta, Kapolda Banten dan Kadiv Propam Polri.


Dalam perjalanan kariernya, Komjen Sigit Prabowo memiliki segudang prestasi, diantaranya pengungkapan kasus Djoko Tjandra, dia berhasil menangkap Djoko Tjandra di Malaysia sebagai buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali.


Dan yang terbaru ialah pengungkapan kasus narkoba dan sabu-sabu. Komjen Sigit Prabowo dan jajarannya berhasil mengungkap narkoba jenis sabu sebanyak 1,2 ton.


Sepanjang tahun 2020, Komjen Sigit Prabowo berhasil mengamankan barang bukti 5,91 ton sabu, 50,59 ton ganja, 905.425 butir pil ekstasi.*


(Harun)


Sumber : Humas Polda Sulsel

TerPopuler