Berita Iuran Warga Terdampak Banjir di Dringu, Kades Bukhari Mengatakan HOAX

Rabu, 17 Maret 2021, 09:27 WIB
Oleh TAUFIQ PERS

SNIPERS.NEWS | Probolinggo - Langkah cepat Kepala Desa Dringu, Sunan Bukhari SH., MM sebagai wujud tabayyun (klarifikasi) terhadap rumor miring yang beredar di medsos (media sosial) terkait penarikan iuran kepada warga terdampak banjir untuk pembelian bahan bakar bulldozer (alat berat).

Tertulis di berita salah satu media online, menurut Irawan (45) warga setempat, bahwa Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Dringu Rusminingsih menarik iuran kepada warga diperuntukkan membeli bahan bakar alat berat Bulldozer yang sedang membersihkan sisa lumpur di jalan desa dan gang-gang warga.

"Karena ini penting untuk segera diluruskan, juga untuk menjaga marwah Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, maka kami selaku kepala desa sengaja panggil Irawan dan Rusminingsih melakukan klarifikasi," kata Sunan Bukhari kepada Snipers.News, Rabu (17/3/21).

Menurut Bukhari, setelah diadakan klarifikasi dari kedua warga (Irawan dan Rusminingsih) yang ada di berita media online tersebut ternyata, Irawan tidak pernah di wawancarai wartawan terkait pernyataannya tersebut. Sedangkan Rusminingsih mengatakan bukan iuran, tapi sukarela warga sebagai wujud bangga dan tidak ada kaitan dengan perintah kades atau siapapun.

"Intinya, berita yang beredar di salah satu media online itu adalah hoax dan narasumbernya tidak pernah di wawancarai," tegas kades satu periode ini.

Bukhari mengaku, sudah 8 juta lebih ia keluarkan dari saku pribadinya untuk beaya Bulldozer dari pertama sampai hari ini. Terkait pihak desa apakah akan menempuh jalur hukum atau tidak, Kades Bukhari mengaku masih belum fokus pada hal tersebut.

"Kami masih fokus pada normalisasi Desa Dringu agar warga segera bisa beraktifitas kembali," imbuhnya.

Namun, kata Bukhari, kepada semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana yang ada, apalagi dengan berita murahan yang tidak mendasar dan tidak diikuti fakta yang ada.

"Marilah berfikir bijak dan bermedsos yang beretika, tanpa harus menjatuhkan dengan tidak diikuti fakta yang ada," tandasnya.(*)

Pewarta : Taufiq

TerPopuler