Gelper Ketangkasan City Hunter Diduga Langgar Perizinan dan Prokes

Monday, March 22, 2021, 19:36 WIB
Oleh Redaksi

SNIPERS.NEWS | Batam - Menjamurnya Gelanggang Permainan (Gelper) di Kota Batam, tepatnya di lokasi Simpang Lima Kampung Utama Kecamatan Lubuk Baja, Kepulauan Riau (Kepri) ini diduga langgar Protokol Kesehatan (Prokes) dan tabrak perizinan.


Khususnya City Hunter, Gelanggang Permainan ini diminati serta dikunjungi banyak orang setiap harinya, tujuan mengharapkan kemenangan serta keuntungan besar yang telah disediakan pihak pengelola.


Hal inipun menjadi sorotan beberapa awak media, terlebih pada saat awak Media Snipers.news mencoba mendekati lokasi tersebut.


Amatan media ini, Gelper tersebut terindikasi adanya dugaan praktek perjudian. Pihak pengelola pun tidak pernah merasa takut ataupun gentar, bahkan gelanggang permainan tersebut terang benderang lakukan giat perjudian.


Dengan adanya Gelanggang Permainan tersebut, Pemerintah Kota Batam berkepentingan mengatur pencegahan dan pengendalian Covid- 19.


Disaat pemerintah sedang giat-giatnya melakukan sosialisasi terkait Protokol Kesehatan, beberapa lokasi seperti tempat hiburan malam rentan terjadinya penularan Covid - 19. Pemerintah juga terus menggencarkan serta mensosialisasikan jaga jarak, memakai masker dan hindari kerumunan, namun seakan mengabaikan tempat-tempat seperti yang disebutkan diatas.


Belum lama ini, Pemerintah Kota Batam sempat melakukan penyegelan tempat Hiburan Bar dan Cafe Windsor pada Sabtu (20/03/2021) malam, yang dilaksanakan oleh Tim gabungan dari Satgas Covid-19.


Penyegelan atau penutupan tempat usaha Windsor Bar dan Cafe kerena telah melanggar Protokol Kesehatan, sesuai yang dilansir dari Koranbatam.com. Tetapi ironisnya dan sangat disayangkan, peraturan serta ketegasan itu tidak berlaku bagi Gelanggang Permainan (Gelper) City Hunter.


Berdasarkan Izin yang dikeluarkan Dinas BPM- PTSP Kota Batam, Gelanggang Permainan Ketangkasan tersebut merupakan Izin Permainan Anak- Anak serta Keluarga, tujuannya untuk menambah Pendapatan Anggaran Daerah (PAD).


Akan tetapi, dari pantauan media ini, lokasi tersebut sangat jauh berbeda dengan kenyataan, Gelanggang Permainan (Gelper) dominan dimainkan oleh orang- orang dewasa bukan anak-anak.


Untuk mengetahui lebih jauh, Awak Media Snipers.news langsung melakukan penelusuran ke lokasi tersebut.


Hasil penelusuran, di lokasi tersebut banyak dikunjungi orang dewasa, tak satupun awak media ini menemukan anak -  anak. Pihak manajemen pun telah menyediakan berbagai macam-macam jenis permainan, seperti Tembak Ikan, Scater, Tebak Angka (Buble), Tembak Merak, Poker, Mickey Mouse, dan masih banyak jenis permainan lainnya.


Informasi di lokasi, untuk bisa ikut bermain, setiap pemain wajib melakukan pengisian saldo yang nominalnya senilai Rp. 50 ribu.


Pihak Manajemen ataupun pengelola membuat beragam cara untuk bisa mendapatkan keuntungan, pemain bisa melakukan Cancel apabila sudah mendapatkan keuntungan, paling sedikit nominal cancel Rp.200 ribu baru bisa dapat ditukar dengan hadiah.


Kemudian, setelah mendapatkan voucer hadiah, para pemain bisa tukar dengan uang tunai. Pantauan awak media ini, pemain bisa langsung menukarkan tiket cancel itu dengan uang cash, dimana tempat penukaran sudah disediakan pihak Pengelola Gelper yang tidak jauh dari lokasi tersebut.


Keberadaan Gelper City Hunter ternyata meresahkan para ibu-ibu rumah tangga, bahkan kerap menimbulkan percekcokan maupun perselisihan rumah tangga akibat ulah para suami yang selalu mengadu nasib di gelanggang permainan tersebut.


"Suami saya sudah jarang memberikan uang keperluan rumah tangga ataupun keperluan anak -anak, bahkan dianya selalu menghabiskan waktu di lokasi Gelper," ucap Ningsih, salah seorang Ibu rumah tangga yang kecewa dengan adanya Gelper tersebut.


Ningsih mengharapkan, agar Dinas terkait bisa mengkaji ulang Izin yang diberikan, supaya dilakukan pengawasan kepada Pengusaha Gelper.


"Kami juga berharap kepada penegak hukum, agar menindak tegas para pengusaha Gelper yang terindikasi dan dengan sengaja melakukan praktek judi di lokasi usaha tersebut," harap Ningsih.


Ketika awak media ini mengkonfirmasi salah satu karyawan Gelper City Hunter, ia mengatakan kalau mau main harus di bayar dulu kemudian diisi credit/coin, apabila menang bisa di Cancel di tukar dengan hadiah rokok ataupun jenis hadiah lainnya.


Ia juga mengatakan, penukaran hadiah langsung dibelakang gedung ini, terkait dengan buka tutup sang Wasit pun menyampaikan, aktivitas di lokasi tersebut dimulai pukul 10.00 Wib siang sampai pukul 4.00 Wib subuh.


"Untuk lebih jelasnya, bisa ditanyakan sama security yang jaga di depan, karena saya disini hanya pekerja," ucap wasit yang tidak mau disebut namanya.


Gelanggang permainan Gelper City Hunter tersebut terindikasi tidak memiliki izin dari pihak kepolisian berupa izin keramaian. Namun cukup disayangkan, Gelanggang Permainan yang terindikasi judi tersebut kerap buka secara terang-terangan.


Hingga berita ini di unggah, Dinas DPM-PTSP, Disbudpar Pemko Batam saat dikonfimasi melalui ponsel pribadinya belum ada tanggapan.*


(Team Kepri)

TerPopuler