Rilis Inflasi Kota Probolinggo Digelar, Begini Rinciannya

Monday, April 12, 2021, 21:43 WIB
Oleh TAUFIQ PERS

SNIPERS.NEWS | Probolinggo - Kegiatan rilis inflasi bulan Maret 2021 Kota Probolinggo, digelar melalui Radio Suara Kota Probolinggo. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menyampaikan informasi terupdate terkait perkembangan inflasi menjelang bulan ramadhan  tahun ini.

Hadir dalam rilis inflasi tersebut asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rini Sayekti. Ia berharap di bulan Ramadhan ini tidak ada lonjakan harga yang berpengaruh terhadap inflasi di Kota Probolinggo.

”Harapannya memasuki bulan suci Ramadan 1442 H, dan persiapan Idul Fitri masyarakat tetap mengontrol pengeluaran. Belanja secukupnya saja dan perbanyak shodaqoh. Masyarakat  tidak perlu khawatir akan ketersediaan stok bahan pangan, nantinya juga akan diadakan bazar pasar murah dan sidak harga pasar," kata asisten yang murah senyum ini, Senin (12/4/2021).

Rini memaparkan, bahwa inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 4 kelompok pengeluaran, yaitu  kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,69%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06%; kelompok kesehatan sebesar 0,65%; kelompok penyedia makanan dan minuman/restoan sebesar 0,36%.
                            

"Dua kelompok ini pengeluaran mengalami penurunan harga, yaitu kelompok transportasi sebesar  0,05%; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,65%. Sedangkan indeks 5 Kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok pengeluaran perlengkapan rumah tangga; kelompok pengeluaran informasi komunikasi dan jasa keuangan ; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya serta kelompok pendidikan," terang Rini.

Masih kata Rini, Kota Probolinggo pada bulan  Maret 2021 terjadi inflasi sebesar 0,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,07. Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2021 sebesar 0,51% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 1,56%.

Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,45% dengan IHK sebesar 106,36, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,08% dengan IHK sebesar 104,16. Tidak ada satu kota pun yang mengalami deflasi.

"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di pasar tradisional dan pasar modern di Probolinggo, yaitu Pasar Baru, Pasar Wonoasih, dan GM Hypermart, pada Maret terjadi inflasi sebesar 0,18%," imbuhnya.

Komoditas yang dominan menurut asisten mampu memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu cabai rawit sebesar 0,1685, bawang merah 0,0329, jagung manis 0,0254, daging ayam ras 0,0239, udang basah sebesar 0,0139. Sementara komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan deflasi, yaitu beras sebesar 0,0915, cumi-cumi 0,0095, tongkol diawetkan 0,0083, daging sapi 0,080 dan ikan mujair 0,0040.

”Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam aktivitas ekonimi, semoga di bulan ramadhan ini, masyarakat Kota Probolinggo bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan tidak terjadi aksi borong pembelian yang mengakibatkan supply dan demand tidak seimbang. Hal itu akan menyebabkan inflasi,” pungkasnya menutup perbincangan.*

(Taufiq)

TerPopuler