Bahrain Kasuba dan Kepemimpinannya di Halsel

SNIPERS.NEWS | Halsel - Catatan ini adalah sebuah ungkapan rasa terima kasih penulis, kepada Bapak Bupati Halmahera Selatan (Halsel) Bahrain Kasuba, yang telah memimpin Halmahera Selatan selama 5 tahun dengan menorehkan banyak prestasi. Semoga catatan ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.

Bahrain Kasuba, atau biasa di sapa BK (sebutan di dunia politiknya), lahir di Desa Bibinoi pada 29 Januari 1967, anak dari pasangan Muhdar Kasuba dan Syarawia Umar (Almarhumah). Bahrain Kasuba memiliki tiga orang saudara, yakni Aenani Kasuba, Ilham Kasuba dan Saima Kasuba, Bahrain Kasuba sendiri merupakan anak sulung.

Sebagai anak sulung, tentunya menjadi tuntutan bagi Bahrain untuk dapat membuka jalan kesuksesan bagi saudara-saudarinya. Semua itu dijadikan sebagai motivasi oleh Bahrain, dan tentunya di dukung dengan Doa dari orang tua. Sehingga, kelak bisa membanggakan orang tua dan masyarakat. Itu menjadi mimpi besar Bahrain.

Kehidupan Bahrain pun sebelumnya adalah biasa-biasa saja, hanya bermodalkan pekerjaan orang tua sebagai petani. Akan tetapi sesungguhnya, tidak memudarkan semangat Bahrain dalam memperjuangkan nasib hidupnya. Sebagaiman kata pepatah, "Berakit-berakit ke hulu berenang-renang ke tepian, Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian".

Meski kehidupan Bahrain yang demikian, namun di dunia pendidikan ia berhasil meraih hingga ke pendidikan tinggi (S2). Hal itu membuktikan, bahwa Bahrain adalah sosok pejuang keras, sehingga menjadi modal besar bagi Bahrain untuk mengejar karirnya. 

Bahrain memulai karirnya, dengan mengabdi sebagai guru pada salah satu sekolah di ternate. Sebagai guru, tentunya Bahrain pun banyak berkontribusi bagi daerah Maluku Utara, yang turut mencerdaskan generasi emas. 

Selama mengabdi sebagai guru, Bahrain kerap menemukan banyak masalah yang di alami oleh masyarakat di Maluku Utara, terutama di dunia pendidikan. Sehingga mimpinya, kelak ia menjadi pemimpin yang mampu memberikan hal terbaik bagi masyarakat.

Waktu terus berputar dan peradaban kehidupan pun ikut berubah, seiring dengan perkembangan zaman. Hingga pintu terbuka bagi Bahrain untuk mewujudkan mimpinya sebagai pemimpin, melalui Halmahera Selatan dimekarkan menjadi Kabupaten/Kota, pada tahun 2003.

Bahrain pun, meniatkan diri untuk masuk di dunia politik, melalui pemilihan legislatif (pileg) pertama di Halmahera Selatan pada 2004. Kemenangan pun berpihak pada diri Bahrain, atas kepercayaan masyarakat untuk menduduki kursi parlemen untuk periode 2004 - 2009. Tentunya, itu semua di dorong dengan tekad dan semangat yang tinggi. Karena sesungguhnya, proses tidak akan mengkhianati hasil.

Sebagai wakil rakyat di daerah yang baru saja dimekarkan, tentunya menjadi tantangan bagi Bahrain dan teman-temannya. Apalagi, tengah mempersiapkan pelaksanaan pemilihan bupati pertama pada tahun 2005. Akan tetapi, dengan bermodalkan niat tulus, Bahrain mampu menyelesaikan periode pertamanya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Selatan. Sehingga Bahrain kembali di percayakan pada tahun 2009, sebagai wakil rakyat.

Dua periode di lembaga parlemen 2004 - 2009, - 2009 - 2014, tentunya banyak pelajaran yang di dapatkan. Terlebih banyak memahami tentang apa yang menjadi kebutuhan prioritas daerah dan masyarakatnya. Sehingga, Bahrain pun turut bertarung di Pileg Provinsi pada tahun 2014 dan kembali meraih kemenangan.

Meski kembali menang, Bahrain benar sadar, bahwa di parlemen ruang gerak untuk mensejahterakan masyarakat sangatlah kecil.

Sehingga, menjalani satu tahun tugasnya sebagai DPRD Propinsi Maluku Utara, Bahrain memutuskan untuk ikut bertarung pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan pada tahun 2015. 

Dalam pemilihan Bupati - Wakil Bupati, Bahrain pun memilih Iswan Hasjim untuk mendampinginya di pilkada 2015, dengan slogan "BISA". Kemenangan kembali berpihak pada Bahrain, sehingga dirinya dinyatakan sah sebagai Bupati Kabupaten Halmahera Selatan.

Menjadi pemimpin di Halmahera Selatan sangatlah tidak mudah. Karena, selain memiliki luas wilayah yang besar, masyarakatnya pun beragam, baik suku, budaya, bahkan agama, sehingga Halmahera Selatan benar-benar membutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa sosialis dan nasionalis.

Bahrain mampu membuktikan itu. Pasalnya, selama mengabdi sebagai abupati, Bahrain berhasil membangun dan merubah wajah Halmahera Selatan. Mulai dari infrastruktur jalan, fasilitas kesehatan, pendidikan, informasi dan komunikasi (tower), hingga pada pariwisata.

Selain itu, Bahrain berinsiatif membangun Bank Daerah, yang bertujuan untuk membantu pengembangan pengusaha UMKM, dengan nama "Bank Saruma Sejahtera".

Tak hanya itu, Bahrain Kasuba juga membangun pasar di pusat perkotaan, hingga mall, sehingga menambah perputaran ekonomi di Halmahera Selatan. Tentunya, hal ini adalah suatu penghargaan bagi Halmahera Selatan, juga adalah prestasi Bahrain. 

Bahkan dikepemimpinan Bahrain-Iswan, ia berhasil meraih WTP dari BPK sebanyak tujuh kali. Bahrain memang sosok politisi yang perlu di teladani. 

Sayangnya, niat Bahrain terhenti untuk melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua. Pasalnya, Bahrain tidak memenuhi kursi partai politik yang telah ditentukan sebagai persyaratan oleh pihak penyelenggara, yakni Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), saat Pilkada pada 9 Desember kemarin. 

Akibatnya, Bahrain dinyatakan tidak terdaftar sebagai peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal demikian membuat semua masyarakat di Halmahera Selatan merasa sedih. Namun, dengan jiwa besar Bahrain, dirinya mengakui bahwa ini adalah keputusan Sang Kuasa, yang tidak seorang pun dapat melampaui itu.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-sebanyaknya kepada sosok politisi sejati, yakni Bahrain Kasuba, atas semua dedikasi yang telah dipersembahkan bagi bumi Saruma. Dengan harapan, semoga bapak Bahrain kembali lagi di lain waktu.*