Youtube 
Ket. Foto Ayub Maulana Bintang (AMD)
SNIPERS.NEWS | Palembang - Bermula dari suatu permasalahan jual beli Senjata Air Softgun, hingga terjadi sebuah postingan yang dishare oleh salah satu anggota organisasi Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Sumatera Selatan, dan berakhir pada kesalahpahaman.
Perseteruan itu melibatkan dua orang sesama anggota GANN Sumsel, yakni antara AMB (pembeli-red) dan DK (penjual-red).
Akibat perseteruan tersebut, internal GANN khususnya di Sumsel sendiri menjadi imbas dari kesalahpahaman yang dilakukan oleh keduanya. Dan perseteruan itu disebabkan dari adanya postingan melalui screenshot percakapan pribadi antara AMB dan DK terkait jual beli Air Softgun, yang di share oleh AMB di Group WhatsApp GANN Sumsel.
Karena DK merasa tidak nyaman dengan adanya Screenshot yang di share oleh AMB di WAG internal GANN Sumsel, sehingga DK merasa tidak terima dan marah terhadap AMB.
Melihat adanya keributan tersebut, Ketua GANN Sumsel Misika Dasa Fit, S.H. langsung mengambil sikap, dengan melakukan tindakan merelai masalah itu supaya tidak diperpanjang.
Misika mengatakan, bahwa dirinya sudah sering menyampaikan, bahwa dirinya tidak mengizinkan percakapan apapun yang dimuat di dalam WAG internal GANN, yang tidak berkaitan dengan aktivitas GANN itu sendiri.
"Yang kita bahas disini adalah tentang kegiatan GANN, diantaranya membahas seputar tentang narkoba serta menyampaikan pesan moral dan nasehat umum bukan promosi jual beli, promosi agitasi, promosi politik apalagi menyampaikan pesan SARA," jelas Misika.
"Jadi saya harap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak perlu di besar-besarkan lagi," tegas Misika selaku Ketua GANN Sumsel.
Guna merespon pemberitaan yang sudah terlanjur tayang, AMB pun turut merasa bersalah dan ingin mengakhiri kesalahpahaman tersebut.
Untuk itu, melalui media ini, Jumat (06/08/21) malam, AMB pun menyampaikan klarifikasi dan permohonan maafnya terhadap DK.
"Saya AYUB Maulana Bintang (AMB), dengan kerendahan hati meminta maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan saya yang telah di nilai mempermalukan Saudara DK.
Sungguh tidak ada niat sengaja untuk mempermalukan saudara. Tindakan saya tadi hanyalah respon bingung saya memahami kalimat yang saya kurang mengerti, mohon kiranya saudara DK dengan lapang hati bisa memaafkan khilaf saya.
Demikian pesan ini saya buat dengan penuh kesadaran sebagai bukti klarifikasi permohonan maaf saya kepada saudara,
Kepada Allah SWT saya memohon ampunan, kepada saudara DK saya memohon maaf lahir dan batin. Wassalamualaikum wr.wb. dari saya Ayub Maulana Bintang," demikian permohonan maaf AMB.*
(Adi)