Hindari KKN, Tokoh Masyarakat Beraban Tolak Jabatan dan Asisten Manajer Tanah Lot Dijabat Lebih dari Dua Periode

Thursday, November 18, 2021, 15:55 WIB
Oleh Snipers.news.com

SNIPERS.NEWS | Tabanan - Polemik dan aspirasi tokoh-tokoh masyarakat terus bergulir menyikapi pergantian jabatan Manajer dan Asisten Manajer Obyek Wisata Tanah Lot yang akan berakhir pada tanggal 24 November 2021 nanti.

Setelah sebelumnya sejumlah tokoh-tokoh masyarakat se-Desa Beraban antara lain I Wayan Suwawa, I Nyoman Arsa, Ketut Sumitra, Dr. I Wayan Arwata dan I Made Kamiaka menyampaikan aspirasinya agar jabatan di atas tak dijabat lebih dari 10 tahun. 

Mereka menuangkan dalam surat kepada Bupati Tabanan selaku Ketua Umum Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot dan Wakil Bupati Tabanan selaku Ketua 1 Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, yang dikirimkan ke kantor Bupati dan Wakil Bupati Tabanan pada tanggal 4 Oktober 2021 lalu.

Kini aspirasi tersebut datang lagi dari tokoh masyarakat Desa Beraban lainnya.

Jro Bandesa Adat Beraban Made Sumawa menyatakan untuk masalah pemilihan Manajer DTW Tanah Lot yang saat ini masih dijabat oleh PAW Wayan Sudi masih menjadi pembahasan antara pihak Desa Adat dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan. " Berkaitan dengan hal itu kita masih kordinasi dengan kabupaten (Pemkab Tabanan, red) karena ini berikatan antara desa adat dengan Pemkab Tabanan. Niki (ini, red) masih dalam proses pembahasan. Memang di sana tidak dimunculkan kapan berakhirnya (masa jabatan) tapi karena ragane (Wayan Sudi) PAW sekarang ini, kebetulan masa jabatannya kebetulan berakhir 24 November ini," ujarnya.

Namun Jro Bandesa membenarkan ada aspirasi kuat dari krama adatnya menginginkan agar warga Desa Adat Beraban yang dipilih menjadi Manajer dan Asisten Manajer DTW Tanah Lot.
"Iya benar aspirasi masyarakat kami yang jelas satu, yang penting masyarakat Beraban. Itu saja satu permintaan kita," tegasnya.

Warga Desa Adat Beraban I Ketut Jarsanda saat ditanya wartawan apakah juga mengharapkan hal yang sama agar warga Beraban sendiri yang menjadi pengelola DTW Tanah Lot. "Patut patut nika, agar orang lokal supaya tidak liar. Karena ini kan ikonnya Pura Luhur Tanah Lot. Yang sudah pernah menjabat agar keluar dari sana, biar anak baru yang diangkat, begitu. Biar ada pemerataan rejekilah. Apabila ekonomi ke depan membaik, biar terangkat kesejahteraan masyarakat Beraban sampai ke tangan masyarakat masing-masing yang memerlukan," harap mantan Humas DTW Tanah Lot ini.

Tokoh masyarakat dari Banjar Gegelang Made Suadnya juga meminta agar ada pergantian pengelola DTW Tanah Lot dari SDM Desa Adat Beraban sendiri. "Kami sangat berharap Pemkab Tabanan memilih SDM warga Beraban sendiri yang tak kalah kualitas dan kapasitasnya dari yang lain. Ini demi pemerataan kesempatan kerja dan transparansi penggunaan keuangan di DTW Tanah Lot tersebut. Yang PAW sekarang ini sudah 10 tahun menjabat. Saya kira sudah cukup dan berikan kesempatan kepada warga kami di Beraban," pintanya.

Aspirasi dan harapan yang sama juga dilontarkan tokoh masyarakat Banjar Batugaing, tokoh masyarakat Banjar Sinjuana I Ketut Sudiada yakni mengedepankan sumber daya manusia (SDM) warga Beraban yang diutamakan mengelola DTW Tanah Lot melalui surat aspirasi yang ditujukan ke Bupati dan Wakil Bupati Tabanan.

Sebelumnya tokoh masyarakat Beraban I Wayan Suwawa dalam surat tertulisnya tertanggal 4 Oktober 2021 menyampaikan agar jabatan Manajer dan Asisten Manajer cukup dijabat 2 periode saja. "Kami se-Desa Beraban menyatakan, sesuai aspirasi masyarakat, kami mengharapkan dan menginginkan jabatan manajer dan asisten manajer satu paket dijabat hanya selama dua periode (10 tahun) masa jabatan saja,” usulnya waktu itu.

Selain itu aspirasi lainnya datang dari I Nyoman Arsa yang menegaskan, untuk menghindari hal-hal negatif yang ditimbulkan dari kejadian-kejadian yang pernah terjadi di lingkungan
Operasional Obyek Wisata Tanah Lot.
“Mengingat demo yang pernah terjadi di tahun 2000- 2011 yang berdampak langsung kepada kondusivitas masyarakat Desa Beraban khususnya di wilayah Obyek Wisata Tanah Lot. Hal ini juga akan terimbas ke Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, maupun di mata internasional tidak terulang lagi,” paparnya prihatin.

Mereka berharap agar aspirasi masyarakat ini dapat diterima dan dipertimbangkan sesuai harapan dan keinginan masyarakat.

Surat aspirasi berikutnya tertanggal 11 Oktober 2021 yang mengatasnamakan Walisa atau Warga Peduli Desa Beraban menyebutkan selaku warga Desa Beraban merasa bangga karena sejak tahun 2000 dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan mengoperasionalkan Pengelolaan Obyek Wisata Tanah Lot, yang pada saat itu menjadi manajer adalah I Made Sujana dari Banjar Batugaing Kaja dan I Made Nuarta sebagai Asisten Manajer dari Banjar Beraban pada tahun 2000 hingga tahun 2011.

Selanjutnya dari bulan November tahun 2011 hingga bulan November tahun 2021 yang menjadi Manajer yakni I Ketut Toya Adnyana dari Banjar Batanbuah Kaja dan I Wayan Sudiana dari Banjar Beraban sebagai Asisten Manajer. “Jadi dalam penunjukkan Manajer dan Asisten Manajer selanjutnya kami percayakan kepada Bapak Dr Komang Sanjaya selaku Ketua Umum Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot, bersama Wakil Bupati Edi Wirawan, SE selaku Ketua 1 Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot,” harap tokoh masyarakat Beraban Dr. I Wayan Arwata.

Adapun beberapa pertimbangan antara lain, yang pertama, bahwa sesuai dengan kesepakatan awal pada tahun 2011, yang bekerja di Operasional Obyek Wisata Tanah Lot adalah warga dari Desa Beraban.

Yang kedua menurutnya penunjukkan Manajer dan Asisten Manajer bersifat regenerasi dan pemerataan dari sepuluh banjar yang ada. “Masukan ini kami sampaikan untuk tetap menjaga kondusivitas masyarakat Desa Beraban. Guna menghindari terjadinya kegaduhan, mengingat situasi Covid-19 masih dalam level 2 di Kabupaten Tabanan. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga usulan kami dapat menjadi pertimbangan Bapak, dan tidak lupa kami haturkan terima kasih,” pungkas tokoh masyarakat Beraban tersebut. 

Menanggapi banyaknya aspirasi dan kuatnya keinginan masyarakat Desa Adat Beraban itu, Wakil Bupati Tabanan Made Edi Wirawan, SE sangat mengapresiasi dan akan memperjuangkan agar segera ditindaklanjuti bersama Bupati Tabanan Dr Komang Sanjaya. "Sangat masuk akal aspirasi masyarakat dan tokoh Desa Adat Beraban. Kami mengapresiasinya. Ini demi regenerasi SDM, mengoptimalkan kemampuan lokal dan transparansi penggunaan anggaran," tandas Wabup Edi kepada wartawan di Tabanan, Kamis (17/11/2021)

(Agung DP/Lilik)

TerPopuler