Pengerjaan Jalan Rabat Beton di Desa Pasar Senin Diduga Tak Sesuai Estimasi Waktu

Saturday, January 8, 2022, 01:26 WIB
Oleh Redaksi

SNIPERS.NEWS | Tanjab Barat - Pembangunan Jalan Rabat Beton yang dikerjakan Dinas Perkim di RT.05 Parit Rajir Desa Pasar Senin Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Jambi, pada Rabu (5/1/2022) masih tampak dikerjakan.


Padahal, berdasarkan estimasi waktu pengerjaan seharusnya sudah selesai. Hal ini pun menjadi tanda tanya besar dikalangan masyarakat. Terlebih saat pengerjaan, papan plank proyek yang semestinya terpasang juga tampak tidak ada di lokasi.


Menurut keterangan warga RT.05 yang enggan namanya di sebut dalam pemberitaan ini, seharusnya pengerjaan Jalan Rabat Beton tersebut sudah selesai dikerjakan, namun hingga saat ini masih tampak armada angkut membawa material ke lokasi proyek.


"Berdasarkan estimasi waktu, pengerjaan jalan ini seharusnya sudah selesai, tapi kenapa hingga saat ini masih dilanjutkan. Bahkan, semua material yang diperlukan untuk pengerjaan masih didatangkan ke sini," ucapnya.


Awak media ini juga sempat mempertanyakan terkait papan plank proyek terhadap warga tersebut, sebab dari unsur yang berkompeten di proyek pengerjaan jalan itu tak satupun yang bisa ditemui maupun memberikan informasi kepada awak Snipers.news.


"Katanya ada di pasang tempo hari,
tapi di buka. Kita kan jadi bertanya-tanya, ada apa papan plank di buka?. Kalau seperti itu bagaimana masyarakat bisa
tahu dananya darimana dan berapa anggaran yang dihabiskan untuk pengerjaan Jalan Rabat Beton ini," ungkap warga.


Terpisah, awak media ini mencoba mengkonfirmasi Junaidi selaku PPK di Dinas Perkim Kabupaten Tanjab Barat, guna meminta informasi terkait pengerjaan Jalan Rabat Beton yang diduga dikerjakan lewat dari estimasi waktu yang ditentukan.


"Kalau masalah Jalan Rabat Beton yang masih dikerjakan, itu karena ada sisa," demikian ucapan singkat Junaidi kepada media ini.


Namun anehnya, seluruh material untuk keperluan proyek tersebut masih tampak dilansir dengan menggunakan Popon ke lokasi pengerjaan.


"Sampai selesai itu dikerjakan. Kalau masalah pembayaran hanya 82 persen dan yang dicairkan itu baru 80 persen," ucap Junaidi.*


(DN)

TerPopuler