Bahas Pelaksanaan Nyepi Tahun 2022, Kapolres Gelar Pertemuan Bersama Perbekel dan Lurah se-Kecamatan Jembrana

Monday, February 28, 2022, 09:06 WIB
Oleh Arifin Soeparni

SNIPERS.NEWS | Jembrana - Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, S.H., S.I.K., M.I.K., menggelar pertemuan (Darma Suaka) dengan Perbekel dan Lurah se-Kecamatan Jembrana di Rumah Perbekel Desa Perancak, Minggu (27/2/22) sore.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kasat Binmas, Kasat Lantas, Kapolsek Kota Jembrana, Plh. Kasat Intelkam Polres Jembrana, Kanit Intel Polsek Kota Jembrana, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Perancak, Camat Jembrana, serta para Prebekel/Lurah se-Kecamatan Jembrana.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Jembrana berharap, kegiatan ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan dimana sebagai mitra dalam mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif bisa terus berkoordinasi di tingkat bawah terutama Bhabinkamtibmas sebagai lini terdepan Kepolisian yang masih banyak mempunyai kekurangan mengingat Bhabinkamtibmas yang ditunjuk, tidak semua anggota mampu berinteraksi dengan masyarakat dan perangkat Desa.

Terkait hal tersebut tentunya perlu mendapatkan masukan dari para Perbekel sebagai bentuk deteksi terhadap hal-hal yang perlu tindakan Kepolisian.

Camat Jembrana mengucapkan, terima kasih kepada Bapak Kapolres terkait silaturhami dengan Perbekel/Lurah se-Kec. Jembrana.

Ucapan terima kasih juga diberikan oleh Kapolres Jembrana kepada para Perbekel, Lurah dan Camat yang telah membantu Polsek dalam mewujudkan situasi yang kondusif meskipun tentunya masih terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi.

Kapolres mengatakan, "situasi Covid-19 sudah mulai melanda, tentunya dengan upaya yang telah dilakukan oleh para Perbekel, dimana pelaksanaan vaksinasi merupakan senjata utama untuk upaya pencegahan dan upaya meminimalisir penyebaran Covid-19," katanya 

Kapolres menambahkan, kegiatan kedepan adalah Hari Raya Nyepi, saya yakin para Perbekel banyak terdapat tuntutan dari warga khususnya terkait ogoh-ogoh.

"Sebelumnya kami dengan para Bendesa sudah pernah berkumpul dan sepakat untuk mematuhi semua himbauan yang sudah diatur baik dari Provinsi dan Majelis Adat, serta mudah-mudahan hal tersebut bisa dipatuhi juga oleh masyarakat kita" jelasnya.

“Terkait dengan ogoh-ogoh, dilaksanakan di wewidangan Banjar Adat masing-masing dengan jarak tempuh yang pendek, yakni paling jauh 300 meter dengan tidak diikuti oleh beleganjur atau Gong dimana hal tersebut sudah disepakati oleh para Manggala Yowana. Namun masih terdapat hal yang belum bisa diputuskan terutama terkait pembiayaan antigen para pengusung ogoh-ogoh. Disarankan juga kepada warga yang mungkin akan menonton untuk tidak mengikuti proses/rangkaian pengusungan ogoh-ogoh, dalam hal ini pengusung hanya sebanyak 25 orang,” ujar Kapolres.


“Untuk proses pralina ogoh-ogoh tentunya harus kita atensi dan koordinasikan, jangan sampai ada pertemuan antar pengusung ogoh-ogoh, dengan waktu yang dibatasi yaitu pada pukul 20.00 Wita,” tambahnya.

Kapolres juga berpesan agar disampaikan juga terkait wilayah yang ada warga non Hindu, walaupun diyakini selama ini toleransinya sudah terjalin dengan baik.

“Terkait anggaran Desa, kita sudah berkoordinasi dengan kejaksaan terkait dengan arahan pelaksanaan pengelolaan dana Desa, jadi apapun langkah Perbekel tentunya sudah ada aturan yang mengatur. Namun apabila ada hal yang harus dikoordinasikan, mohon segera dikomunikasikan sejak awal sehingga tidak ada hal yang fatal atau prinsip yang mungkin dapat berkembang ke proses hukum,” jelas Kapolres.

Kapolres menginginkan, agar Camat dan Perbekel tetap menjalin komunikasi apapun itu, tentu kami Kepolisian akan berupaya menyelesaikan permaslahan yang muncul dengan selektif prioritas, sehingga tidak menjadi konflik yang besar. Karena kami tidak ada artinya tanpa bantuan dari Perbekel dan Camat.

“Terkait dengan adanya hal-hal ataupun permasalahan yang tidak cukup fatal, kami terbuka untuk melaksanakan restoratif justise sehingga bisa diselesaikan di tingkat bawah atau di ranah Desa,” pungkas perwira melati dua dipundak itu kepada Camat dan para Perbekel/Lurah se-Kec. Jembrana.

Perbekel Budeng menyikapi apa yang telah disampaikan oleh Kapolres Jembrana, kami selama ini sudah berkomitmen untuk menyelesaikan semua permasalahan dengan baik, meskipun karakter kami yaitu ada yang hitam dan ada yang putih.

“Terkait rangkaian Hari Raya Nyepi kami sudah sepakat untuk melaksanakan pengamanan dan pengawasan. Terkait tata kelola keuangan kami selalu berusaha mengelola dengan baik dan berusaha mengikuti sesuai aturan dan kami senantiasa berupaya berkoordinasi antar desa meskipun kami tidak terlepas dari kekurangan karena ada perbedaan pemahaman pengelolaan keuangan dan terkait hal itu memohon untuk diberikan ruang dan kesempatan untuk belajar,” jelasnya.

Lurah Pendem menyampaikan, dalam persiapan penyepian karena informasi yang simpang siur terkait pembuatan ogoh-ogoh kami sudah sepakat untuk tidak membuat Ogoh-ogoh dengan pertimbangan penyebaran Covid-19.

“Kita lewat Permendagri ada terkait dana Kelurahan sebagai penguasa dana pembangunan, namun tidak terdapat tim perencanaan dimana hal tersebut karena keterbatasan SDM dan biasanya hal tersebut lebih cepat muncul di medsos,” imbuhnya.

Kapolres mengklaim, terkait tahapan Nyepi sudah tidak ada kendala dan sudah terdapat kesepakatan, serta terima kasih hal tersebut sudah dapat dikoordinasikan dengan baik.

“Terkait masalah anggaran tentu menjadi komitmen bersama untuk mengelola dengan baik, mohon tetap berkoordinasi dengan satuan atasnya walupun tidak ada anggaran yang imput di tingkat Kelurahan khususnya terkait petugas PPK,” pungkas orang nomor satu di jajaran Polres Jembrana.*

(Arifin/Lilik)

TerPopuler