Camat Payangan Atensi dan Buka Bulan Bahasa di Desa Melinggih

Thursday, February 24, 2022, 21:56 WIB
Oleh Arifin Soeparni

SNIPERS.NEWS | Gianyar - Camat Payangan, Kabupaten Gianyar l Wayan Widana, S.S.T.P., sangat mengapresiasi dan atensi terhadap animo masyarakat dan para perbekel yang telah mengisi bulan bahasa dengan berbagai jenis lomba - lomba dan sekaligus membukanya.

Seperti di Desa Melinggih Kecamatan Payangan. Kegiatan bulan bahasa dilaksanakan di aula rapat Desa Melinggih Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (24/02/2022).

"Bulan bahasa adalah sebagai moment untuk menanamkan, melestarikan dan cinta budaya sastra Bali terhadap masyarakat umum, serta anak-anak sejak dini," ucap Camat Payangan.

Untuk perlombaan yang dilombakan terdiri dari beberapa jenis, baik tingkat TK, SD dan PKK.

Dengan mengambil tema "Danu Kerthi Gita Ning Toya Ning", acara bulan bahasa resmi di buka Camat Kecamatan Payangan l Wayan Widana, S.S.T.P., dengan didampingi Perbekel Desa Melinggih Made Diptayana, A.Md., dan seluruh staf, para juri dari pendamping Bahasa Bali dari Desa Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar.


Dalam sambutannya, Camat Payangan menyampaikan, meskipun dalam kondisi Covid-19, pelaksanaan bulan bahasa tahun 2022 masih bisa dilaksanakan dengan tetap mengedepankan prokes.

Sementara, terkait lomba dalam Bulan Bahasa Bali yang di gelar di Aula Kantor Desa Melinggih tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 tahun 2018 tentang perlindungan dan penggunaan bahasa aksara serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.

"Perlombaan yang digelar di desa ini merupakan kelanjutan, dimana sebelumnya telah dilaksanakan lomba di masing-masing Desa Adat di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan. Kemudian, pemenangnya dilombakan di Desa Melinggih dan selanjutnya bagi pemenang untuk dilombakan di tingkat kecamatan," terang Perbekel Melinggih yang baru belum sebulan menjabat ini.

Lebih lanjut Perbekel Melinggih menjelaskan, tema "Danu Kerthi Gita Ning Tuya Ning" artinya yang menjadi sumber pengetahuan dan kebijaksanaan yang mengalir tiada henti, untuk kelangsungan makluk hidup dan tumbuhan sedaging jagad. 

Adapun jenis lomba yang digelar meliputi Mesatua (PKK), Nyurat Aksara Bali (SD) dan Metembang Rare (TK), yang merupakan perwakilan dari 5 Desa Adat yang ada di Desa Melinggih. 


Menurut Perbekel Melinggih Made Diptayana, A.Md., lomba dalam Bulan Bahasa Bali ini, meskipun ditengah kondisi masih pandemi Covid-19 dan minim anggaran tetap dilaksanakan sesuai dengan standar prokes. 
 
"Sebagai upaya untuk mendidik dan melestarikan serta menanamkan kecintaan anak sejak usia dini terhadap budaya Bali," lanjutnya.

Dari hasil lomba yang diadakan sehari tersebut, diakhiri dengan memberikan hadiah dan piagam untuk pemenang 1, 2 dan 3  dari semua jenis lomba.

"Jangan dinilai dari jumlah hadiahnya, akan tetapi ini sebagai wujud kepedulian untuk melestarikan Budaya Bali yang telah turun temurun," tutup Perbekel Melinggih yang baru menjabat 23 hari.*

(Lilik Sinawasih)

TerPopuler