Youtube 
Tradisi ini ditandai dengan apel pembukaan dilapangan vulkanologi Desa Ngadisari yang dipimpin oleh Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi didampingi pejabat utama dan Kapolsek Jajaran Polres Probolinggo.
Menurut Kapolres Probolinggo, dalam sambutannya mengatakan kegiatan pembinaan ini merupakan tradisi turun temurun untuk dapat menumbuhkan kesadaran nilai moral awal sebagai Brigadir Polri dan membentuk fisik yang prima, memiliki mental-mental baja, tangguh, kokoh, trengginas dan loyal terhadap pelaksanaan tugas kepolisian khususnya sebagai personil yang bertugas di Polres Probolinggo.
“Kegiatan pembinaan ini merupakan tradisi turun temurun untuk menumbuhkan nilai moral awal, membentuk fisik yang prima, bermental baja, tangguh, trengginas dan loyal terhadap tugas kepolisian di Polres Probolinggo,” tegas Kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menambahkan, dalam kegiatan pembinaan ini peserta bintara remaja melakukan long march dari lapangan vulkanologi Desa Ngadisari menyusuri dan melewati bukit mentigen dengan berjalan kaki hingga menuju lautan pasir Bromo.
Sesampai di lautan pasir Bromo tepatnya di area pasir berbisik, 40 personil Bintara Remaja tersebut menggelar pembentangan bendera merah putih selebar 40 x 20 meter.
"Setelah sesi kegiatan pembentangan bendera merah putih dan sesi penghormatan bendera, peserta pembinaan tradisi (bintra) melanjutkan kegiatan dengan berjalan kaki menuju sumber air Widodaren guna dilakukan tradisi penyiraman air bunga," ungkap Kapolres Probolinggo.
Kapolres Probolinggo berharap dengan adanya kegiatan pembinaan tradisi ini para bintara remaja Polres Probolinggo nantinya dapat menjalankan tugas-tugas kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dengan baik serta menjadikan kegiatan ini sebagai momentum membentuk personil yang solid, kompak dan bertanggung jawab serta bermanfaat bagi masyarakat.*
Pewarta : Taufiq
Sumber : Humas Polres