GMP Sumut Desak APH dan Bupati Labura Tutup PT. KISS dan Copot Kepala DLH

Selasa, 08 Maret 2022, 16:34 WIB
Oleh Redaksi

SNIPERS.NEWS | Medan - Aksi massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasisw dan Pemuda (GMP) Sumatera Utara melakukan unjuk rasa di depan kantor Dinas Lingkungan hidup (DLH) Sumut, Senin (07/03/22).

Dalam orasinya, Idris Sarumpaet dalam orasinya mengatakan, bahwa sumber kehidupan makhluk hidup tergantung pada kebersihan air dan kualitasnya, dan sungai  merupakan salah satu bagian penting bagi makhluk hidup. 

Sungai merupakan salah satu ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia. Sungai juga menjadi kebutuhan pokok bagi manusia dalam melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-hari.

"Namun amat disayangkan, bahwa  berdasarkan informasi dilapangan, ditemukan kejanggalan-kejanggalan pada pabrik PT. Kwala Intan Sawit Selatan (KISS) yang berada di Kabupaten Labura Kecamatan Kualuh Selatan," paparnya.

Dari data yang telah ditemui dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, bahwa ada dugaan pencemaran lingkungan air sungai yang berada di dekat PT. Kwala Intan Sari Selatan, sehingga air sungai tersebut tidak bisa dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat dalam kebutuhan sehari-hari, dan berdampak buruk pada ekosistem sungai, akibat dari pabrik PT. Kwala Intan Sawit Selatan. 

"Kuat dugaan kami, bahwa terdapat ada kesekongkolan antara Kadis Lingkungan Hidup Labura dengan Pabrik PT. Kwala Intan Sawit Selatan yang menyebabkan rusaknya ekosistem sungai tersebut," jelas Idris Sarumpaet.

Yang seharusnya DLH Labura lah yang menjadi contoh agar lestarinya ekosistem sungai tersebut. Namun hal itu berfakta terbalik, malah DLH lah yang diduga menjadi biang kerusakan dari sungai tersebut.

"Maka, kami GMP Sumut meminta dan mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) dan Bupati Labura untuk segera menutup Pabrik PT. KISS dan mencopot Kepala Dinas Lingkungan Hidup Labura, serta DLH Sumut secepatnya untuk turun kelapangan dan menghentikan aktivitas PT. KISS," tutup Idris Sarumpaet.*

(R - 1)

TerPopuler