Youtube 
Ket poto : Walikota Binjai Saat menyerahkan Buku LKPJ tahun 2021 kepada Ketua DPRD Binjai usai memaparkan laporan dalam rapat
Hingga saat ini, KIB yang dijanjikan belum juga ada tanda-tanda untuk dibangun. Sementara, sarana seperti jalan untuk mendukung KIB sudah dibangun dan kerap dijadikan tempat balap liar.
Belakangan, tercetus dari anggota DPRD Binjai Khairil Anwar saat rapat paripurna LKPJ Tahun Anggaran 2021, bahwa KIB akan diubah menjadi sentral industri untuk meningkatkan perekonomian UMKM masyarakat.
Perubahan ini pun dinilai sebagian kalangan tidak sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang baru. Dimana, wilayah Kecamatan Binjai Timur masuk dalam kawasan industri dan belum dapat diubah.
Wali Kota Binjai Amir Hamzah, Selasa (5/4), mengakui, sampai saat ini Pemko Binjai tidak memiliki uang untuk membangun KIB. "Penghapus bukuan aset eks HGU itu terlalu besar, mencapai Rp90-an miliar. Uang pemko gak ada," kata Amir.
Amir juga membeberkan, pihaknya sempat berkoordinasi dengan pihak bank untuk melakukan pinjaman. "Tapi kita tidak lanjutkan, karena cicilan yang begitu besar," ungkapnya.
Sampai saat ini pun, kata Amir, PT KIB yang menjadi pemenang dalam pengadaan KIB juga tidak mampu membayar penghapus bukuan itu. "Terkait hal ini akan kami pelajari lebih lanjut dengan meminta pendampingan dari kejaksaan," sebut Amir.
"Dana penghapus bukuan dinilai terlalu besar. Inikan dari negara untuk negara juga, kepentingannya untuk rakyat. Jadi nilai penghapus bukuan itu mau dikaji ulang dengan menggandeng jaksa," tambahnya.
Disoal perubahan kawasan industri menjadi sentra industri, Amir mengaku tidak ada yang diubah. "Itukan namanya saja yang beda, artinya tetap sama. Sentra itu bukan hanya untuk UMKM saja, tapi sama, untuk industri juga," tegas Amir.*
(Raiyan)