-->

Kongres IPNU dan IPPNU Digelar, Ini Pesan Moral Buya Muzammil

Rabu, 10 Agustus 2022, 18:20 WIB
Oleh TAUFIQ PERS

SNIPERS.NEWSPasuruan - Tokoh legendaris tulen Nadlatul Ulama (NU) Pasuruan sekaligus sebagai Legislator Partai NasDem tingkat Provinsi Jawa Timur, H. Muzammil Syafi'i, SH,. M.Si yang biasa akrab disapa Buya Muzammil berkomentar terkait digelarnya Kongres IPNU ke XX dan IPPNU ke XIX di Pondok Gede Jakarta.

Dalam komentarnya, Buya Muzammil mengucapkan selamat melaksanakan Kongres IPNU yang ke XX dan Kongres IPPNU yang ke XIX di Pondok Gede Jakarta, semoga berlangsung dengan sukses dan lancar serta memperoleh hasil yang bermanfaat bagi generasi muda NU ke depan.

Disampaikan Buya, hendaknya Kongres tersebut membuat sebuah keputusan keputusan strategis dalam menyongsong 100 tahun Jam'iyah NU dalam bidang kepelajaran terutama sekali dalam mengembangkan ajaran ahlussunnah wal jama'ah pada sekmentasi pelajar di era digital dan keterbukaan ini.

"Karena, ini sebagai kunci keberlangsungan NU dan Bangsa Indonesia yang semakin besar pengaruh ideologi non aswaja, saat ini banyak berpengaruh pada kaum muda terutama sekali faham radikalisme dan intoleran," tutur Buya Muzammil ketika dihubungi media Snipers.News, Rabu (10/8) petang.

Berikutnya, masih kata Buya. IPNU harus mampu menjawab tantangan pelajar dan kaum muda dalam membangun eksistensi diri sebagai organisasi kader NU yang mampu memberikan solusi pada persoalan kaum muda dalam membangun jiwa intelektual dan interpreunership, sehingga menjadi organisasi yang mandiri dan mampu menciptakan kemandirian pada anggotanya.

Persoalan ketertinggalan SDM (Sumber Daya Manusia) kaum muda NU dari organisasi lain harus dikejar dengan bisa memberikan peluang adanya pendidikan dengan bea siswa baik S2 maupun S3 di semua sektor, sehingga perlu mensinergikan kaum muda NU yang berbasis pesantren dan sekolah.

"Bukankah kelak sebagai tampuk pemimpin NU baik Syuriyah maupun Tanfidziyah juga Nasional. Kiranya PKPT IPNU dan IPPNU di perguruan tinggi sampai saat ini masih sangat diperlukan dalam membina kader IPNU yang sudah berproses sebelum masuk perguruan tinggi untuk tetap eksis dalam barisan NU sampai suatu saat dibentuk Ikatan Mahasiswa NU hasil Kongres NU yang berikutnya," terangnya.

Kalau tidak, dikhawatirkan banyak yang terpengaruh aliran aliran yang tidak sesuai dengan aswaja. Hindarkan politik uang atau pengaruh politik saat dilakukan pemilihan ketua umum, karena itu yang akan merusak jati diri IPNU.

Ke depan, akan terbelenggu pada memenuhi kehendak orang orang yang membiayai atau yang mempengaruhi, artinya IPNU harus mampu mandiri dengan menentukan siapa yang dikehendaki oleh kongres bukan kehendak dari orang yang punyai kepentingan pada IPNU karena sebentar lagi adalah tahun politik agar tidak diseret seret pada kepentingan politik tertentu dengan tetap berpolitik kebangsaan dan politik ke NU an.

Sebagai warga Jawa Timur, Majelis Alumni IPNU Jawa Timur berharap Kontingen Jawa Timur kompak satu suara dan tidak terbelah, satu komando untuk memenangkan calon dari Jawa Timur yang sudah disepakati dalam Rakerwil Jatim beberapa waktu yang lalu.

"Karena kalau tidak, maka akan berpengaruh pada kebersamaan dalam membangun IPNU di Jawa Timur ke depan," harapnya.*

(Taufiq)

TerPopuler

Whatsapp-Button