Youtube 
SNIPERS.NEWS | Badung - Upacara detik-detik HUT Kemerdekaan RI ke-77 dilaksanakan Lapas Kerobokan Bali yang dirangkai dengan berbagai perlombaan berlangsung di lapangan l Gusti Ngurah Rai Lapas Kerobokan, Rabu (17/08/22).
Upacara yang dipimpin oleh Kalapas Kerobokan Fikri Jaya Soebing dan seluruh anggota diawali dengan pengibaran Bendera Merah Putih dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila, Undang - Undang Dasar 1945 dan Pembacaan teks Proklamasi oleh inspektur upacara.
Peringatan hari Kemerdekaan tahun ini mengambil tema “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”, berlangsung dengan hikmat dengan dirangkai penyerahan hadiah bagi pemenang lomba yang digelar sebelum upacara detik- detik proklamasi kemerdekaan RI ke-77
Usai upacara, selanjutnya perlombaan yang diikuti Warga Binaan (WP) di 10 wisma hunian. Seperti lomba balap karung, lomba menangkap belut, lomba menggigit kelereng, lomba tarik tambang, lomba meletuskan balon yang khusus diikuti warga binaan Waria.
"Lomba juga diikuti oleh Perwakilan dari awak media sebagai bentuk silaturahmi," jelas Kalapas Kerobokan Fikri Jaya Toebing.
Menurut keterangan kalapas kelas ll A Kerobokan yang akrab di panggil Fikri, bahwa HUT RI ke-77 ini merupakan wujud rasa Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerahNya berupa Kemerdekaan RI yang telah diraih melalui perjuangan para pahlawan dan pejuang 45 dengan pengorbanan jiwa raga nyawa dan harta.
"Kita sebagai generasi penerus bangsa hanya tinggal mengisinya dengan mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya sesuai dengan tupoksi kita masing- masing," jelas Fikri.
"Lebih dari itu dari lapas Kerobokan Denpasar dengan seluruh jajaran terkait juga memberikan Remisi di hari kemerdekaan RI ke-77," sambungnya.
Menurutnya, pemberian Remisi diberikan kepada Warga Binaan yang telah memenuhi syarat adminitrasi dan syarat lainnya seperti taat mengikuti pembinaan.
"Keseluruhan baik Remisi umum l dan ll berjumlah 424 orang dan yang langsung bebas 16 orang warga binaan," jelas Kalapas Kerobokan kls ll A Kerobokan.
"Pemberian Remisi ini merupakan anugrah dan berkah bagi Warga Binaan dan sebagai injeksi motivasi dalam melakukan penyadaran diri dan diharapkan setelah bebas akan kembali kepada masyarakat dan tidak akan mengulangi dan kembali lagi ke lapas," tutupnya.*
(Lilik/Arifin)