Pengerjaan Pengerasan Jalan di RT-12 Sungai Tiram Dinilai Ada Kecurangan

Tuesday, August 23, 2022, 08:54 WIB
Oleh Arifin Soeparni

SNIPERS.NEWS | Tanjab Barat - Pengerjaan pengerasan jalan di Sungai Tiram Desa Bunga Tanjung Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Provinsi Jambi dinilai tidak sesuai spesifikasi dan terkesan ada kecurangan.

Proyek pengerasan jalan, yang diketahui sebagai penyedia barang dan jasa adalah Dinas PUPR Kabupaten Tanjab Barat, dan sebagai pelaksana CV. DIAN ini diketahui menggunakan anggaran Dana APBD tahun 2022, tapi tidak dicantumkan besaran dana nya di papan plank, sehingga publik tidak mengetahui berapa anggarannya.

Pantauan awak Media Snipers.news di lokasi pengerjaan, proyek pengerasan jalan tersebut di duga tidak sesuai dengan RAB. Pasalnya, ketebalan Batu Agregat B yang digunakan untuk menimbun jalan tersebut yang semestinya 20 Cm, pada kenyataannya hanya berkisar 10 Cm saja.


Perihal ketebalan jalan tersebut juga diketahui dari salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya kepada Media Snipers.news, saat dilakukan pengerasan jalan tersebut di lokasi, Senin (22/8/2022).

"Jelas hal itu menyalahi perjanjian kontrak kerja. Sehingga bisa mengurangi kalkulasi ketahanan jalan saat dilintasi kendaraan baik ringan maupun kendaraan berat," ucapnya.

Menurut keterangan Ketua RT-12 Jalan Sungai Tiram Desa Bunga Tanjung Muhammad Daut, masalah pengerasan jalan dengan menggunakan Batu Agregat B tersebut seharusnya memang ketebalannya 20 Cm. 

"Kalau adanya 10 Cm saya tidak tahu. Masalahnya, tempo hari digilasnya hanya satu kali," kata Ketua RT.


"Ini ketebalannya memang kurang, dan sepertinya tidak tahan lama jalan ini. Saya sebagai RT tidak puas dengan pekerjaan pengerasan jalan ini," katanya dengan tegas.


Daut juga mengatakan, seharusnya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) lebih ditingkatkan lagi pengawasannya di lapangan, agar kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut tidak asal-asalan dalam mengerjakannya.

"Ini kok seperti tidak ada tegasnya sebagai pengawas di lapangan. Dari kontraktornya hanya mikirkan keuntungan yang
banyak, tidak pernah mikirkan kualitas pekerjaan," tandasnya.*

(DN)

TerPopuler