SNIPERS.NEWS | Medan - Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB PASU) Eka Putra Zakran, S.H., M.H., (Epza) menjadi salah satu Narasumber kegiatan Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Rumah Aspirasi Romo Center bekerja sama dengan Bawaslu Kota Medan.
Kegiatan Diskusi Publik bertajuk "Mewujudkan Masyarakat Aman dan Tertib Menuju Pemilu Damai 2024" tersebut dilaksanakan di OE Hotel Jalan Juanda No.3C Sabtu (5/11/2022).
Ketua Umum PB PASU Eka Putra Zakran, S.H., M.H., dalam paparannya menyatakan, Pemilihan Umum (Pemilu) damai merupakan keinginan semua pihak. Karena pemilu juga merupakan pesta demokrasi, maka layaknya pesta rakyat, pemilu diharapkan berjalan dengan tertib, lancar, aman, tentram, damai dan menyenangkan.
"Pada Pemilu 2024 mendatang kita berharap jangan ada lagi gesekan dari elit politik yang membawa fanatisme buta dari "grass roote", dalam ranah konflik yang keras. Meminjam istilah Antonio Gramsci, jangan ada lagi golongan intelektual tradisionalis yang tidak peka atau pura-pura tidak mengetahui kondisi bangsa yang kita mau Pemilu ke depan lebih sejuk, enjoy, nikmat dan renyah tanpa gaduh, fitnah dan hoax baik di dunia nyata maupun medsos," ujarnya.
"Pendeknya, pemilu 2024 memang harus damai, saya sepakat dengan panitia acara. Ke depan, jangan ada lagi satu kelompok pendukung tertentu dengan pendukung lainnya bentrok atau saling sikut antara satu dengan lainnya. Dalam negara demokrasi, Pemilu harus dijadikan sebagai pesta atau perhelatan 5 tahunan yang konstitusional," ungkapnya.
"Makanya kalau ada yang minta Presiden 3 periode, saya tidak setuju karena itu inkonstitusional atau kalau ada relawan yang mau mengusung Jokowi jadi Wakil Presiden pada periode ketiga misalnya, menurut saya UU hal itu sah-sah saja, tapi secara politik dan sosial hal ini sangat tidak berkelas dan tidak etis," papar Epza.
Sementara itu Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap, S.E., M.M., mengatakan, Pemilu 2024 harus lebih menarik dari pemilu sebelumnya. "Di Bawaslu ada taglin kami, bersama rakyat awasi Pemilu, bersama Bawaslu tegakkan pemilu.
Dalam kesempatan ini saya hanya akan menyampaikan hal-hal yang bersifat teknis pemilu," ujarnya.
"Kalau kita bicara pemilu sebagai pesta, semua pihak harus terlibat di dalamnya, kalau satu saja ada yang tidak terlibat, maka pesta tidak menarik. Masyarakat diharapkan ikut terlibat sebagai pengawas dan pemantau pemilu. Bicara pemilu sebenarnya udah cukup lama, bahkan kalau ada yang umurnya sekarang 40 tahun akan merasakan perbedaan-perbedaan dinamikanya," tuturnya.
"Sekarang dari segi aturan, dulu aturan Pemilu tidak jelas, tahun 1999 misalnya, belum lagi pemilihan, tapi sudah ada calon yang dinyatakan sebagai pemenang. Jadi dari awal sudah diceritakan siapa pemenangnya. Kemudian sengketanya dulu tak tahu mau diselesaikan dimana, kalau sekarang Alhamdulillah, walau belum sempurna tapi semua ada aturan main dalam melaksanakan konstitusinya," jelas Harahap.
Ketua Romo Centre Ir. Tosim Gurning menyatakan, menyongsong Pemilu 2024 kita harapkan berlangsung damai, aman dan menjamin Demokrasi yang semakin berkualitas.
"Makanya, dalam diskusi publik kali ini kita mengangkat topik "Mewujudkan masyarakat aman dan tertib menuju pemilu damai 2024", jadi pemilu 2024 harapan kita berjalan sukses dan damai," pungkas Tosim.*
(Gunawan)