Tak Sesuai Spesifikasi, Pengerjaan Pengerasan Jalan di RT-05 Dipertanyakan

Friday, November 4, 2022, 17:24 WIB
Oleh Redaksi

SNIPERS.NEWS | Tanjab Barat - Pengerjaan pengerasan jalan di RT-05 Parit Lapis Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Provinsi Jambi dinilai tidak sesuai spesifikasi dan diduga sarat kecurangan.


Diketahui, penyedia barang dan jasa terkait proyek pengerasan jalan ini adalah Dinas PUPR Kabupaten Tanjab Barat, dan sebagai pelaksana yakni CV. Tumbasa, sementara pengawas pengerjaan dari CV. Aksara Konsultan.


Pantauan media ini di lokasi pengerjaan, proyek yang bersumber dari Anggaran Dana APBD tahun 2022 tak tertera besaran anggaran pada papan plank, sehingga publik tidak tahu berapa besar dana yang digunakan untuk proyek tersebut.


Padahal semua pihak mengetahui dan memahami, setiap anggaran yang berasal dari pemerintah dan dikeluarkan atau dianggarkan untuk berbagai pembangunan wajib dipublikasikan, baik secara lisan maupun tulisan, agar masyarakat mengetahui dan terciptanya transparansi di mata publik.


Snipers.news melalui Biro setempat juga menyoroti kualitas maupun kuantitas dari pengerjaan pengerasan jalan tersebut, yang di nilai tidak sesuai denga RAB. Hal itu terlihat dari ketebalan batu pecah yang digunakan untuk timbunan jalan, dari yang semestinya 15-20 Cm, namun saat diukur hanya memiliki ketebalan 10-12 Cm.



Guna memastikan akurasi dari proyek pengerjaan pengerasan jalan tersebut, media ini mencoba bertanya ke beberapa sumber, diantaranya warga setempat (RT-05), yang hampir setiap hari melihat dan mengawasi pengerjaannya, Kamis (03/11/22).


"Jelas hal itu menyalahi perjanjian kontrak kerja, sehingga bisa mengurangi kalkulasi ketahanan jalan saat dilintasi kendaraan baik ringan maupun kendaraan berat," ucap sumber yang enggan namanya diberitakan dalam media ini.


Warga RT-05 Parit Lapis Kelurahan Mekar Jaya ini juga merasa kecewa dengan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, karena dinilai dan diduga berbuat curang, dengan cara mengurangi ketebalan timbunan.


"Ini ketebalannya memang kurang, dan sepertinya tidak tahan lama jalan ini.
Saya sebagai warga tidak puas dengan pekerjaan pengerasan jalan ini," katanya.


Warga juga berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), agar lebih ditingkatkan lagi pengawasannya di lapangan, supaya kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut tidak asal-asalan dalam mengerjakannya.


"Ini kok seperti tidak ada tegasnya sebagai pengawas di lapangan. Dari kontraktornya
hanya mikirkan keuntungan yang
banyak, tidak pernah mikirkan kualitas pekerjaan," ucapnya kecewa.*


(DN)

TerPopuler