Masyarakat Minta Polres Binjai Tangkap Pelaku Pembacokan Warga Beguldah dan Tutup Galian C Ilegal

Friday, January 13, 2023, 11:44 WIB
Oleh Link

Ket poto : Korban pembacokan yang terjadi di Bhakti Karya.


SNIPERS.NEWS | Binjai - Warga Beguldah dibacok saat hendak mengantarkan anaknya ke sekolah, Kamis (12/1/2023) sekitar pukuk 07.00 Wib. Peristiwa ini terjadi pasca menggelar aksi unjuk rasa di Pemko Binjai menuntut Galian C Ilegal milik AC ditutup, yang diketahui hampir 20 tahun beroperasi.

Informasi diperoleh, Mesti Bangun (korban-red) pada saat itu bermaksud mengantarkan anaknya RK (12) pergi sekolah dengan mengendarai Sepeda Motor. Diperjalanan korban dihampiri pelaku, saat itu pelaku memaki korban dengan kata-kata yang tidak pantas. 

Mendengar makian tersebut, lantas korban menghentikan kendaraannya. Korban langsung dianiaya pelaku berinisial AG (40), dengan menggunakan skop semen. Akibat dari penganiayaan itu, korban mengalami luka robek di bagian kepalanya, dan telinga korban putus akibat terkena hantaman benda tajam. 


Kejadian penganiayaan ini terjadi di Jalan Samanhudi, Kelurahan Bakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan. Selanjutnya, korban dengan bersimbah darah langsung dibawa oleh warga setempat ke RSU Dr Djoelham Binjai, guna mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, pelaku langsung melarikan diri usai menganiaya korban. 

Tenteng Br Sitepu, istri korban langsung membuat laporan ke Polres Binjai, didampingi puluhan masyarakat Beguldah. Pihak keluarga berharap, agar Polres Binjai dapat menangkap pelaku penganiayaan terhadap suaminya. 

Usai membuat laporan, keributan sempat terjadi di Polres Binjai, sekira pukul 19.00 Wib. Dimana puluhan masyarakat Beguldah tiba-tiba melihat senjata tajam didalam sebuah mobil yang ditumpangi DJ, yang disebut-sebut warga Beguldah sebagai mafia tanah. 


Mobil brio berwarna merah tersebut terparkir di halaman Polres Binjai. Spontan puluhan warga Beguldah berteriak-teriak, meminta tolong kepada Polisi agar mengamankan kendaraan yang membawa senjata tajam tersebut.  

Melihat reaksi dari puluhan masyarakat Beguldah, Dejon langsung pergi meninggalkan Polres Binjai, dijemput dengan kendaraan mobil lainnya. Warga Beguldah mencoba menghadang mobil yang dikendarai DJ, namun upaya itu dihalangi dari Pihak Kepolisian Polres Binjai. 

Hal itu membuat kemarahan puluhan masyarakat Beguldah. Mereka beranggapan, pihak Kepolisian Polres Binjai berpihak kepada DJ  yang disebut-sebut sebagai mafia tanah. 

Situasi pun mulai ricuh, masyarakat meneriaki Polisi "Polisi apa kalian, mau kalian terjadi Binjai berdarah lagi. Kalian Polisi Republika Indonesia. Kalian bukan Polisi DJ" teriak warga. 

Puluhan masyarakat Beguldah juga menyebut Polisi Polres Binjai sama seperti Sambo. "Mafia galian C, mafia tanah, dan bandar narkoba yang kalian bela-bela. Kami ini juga butuh keadilan," teriak seorang wanita sembari meneteskan air mata. 

Guna meredam kemarahan masyarakat Beguldah, anggota Sat Reskrim Polres Binjai langsung mengamankan satu buah senjata tajam dari mobil brio berwarna merah. 

Belum ada keterangan resmi dari Pihak Kepolisian Polres Binjai. Kasi Humas Polres Binjai Iptu Junaidi, ketika di konfirmasi Kamis (11/01) malam, belum bisa memberikan jawaban. Sampai berita ini dikirimkan ke redaksi, puluhan masyarakat Beguldah masih bertahan di Polres Binjai untuk menuntut keadilan.*

(Risky)

TerPopuler