Youtube 
SNIPERS.NEWS | Jakarta - Gabungan elemen Aktivis Pemuda Nasional desak Presiden Jokowi segera mencopot Menteri BUMN, Direktur Utama (Dirut) Pertamina dan Komisaris Utama (Komut) PT. Pertamina (Persero).
Tuntutan para akitivis ini adalah buntut dari tragedi plumpang yang menjadi tanggung jawab dari Kementerian BUMN dan Pertamina.
Pernyataan resmi para aktivis nasional tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Hotel Jambrut Inn Jakarta Pusat, Senin (6/3/2023).
Hadir dalam konferensi pers para korlap aksi dari DPP Langkah Juang Rakyat (LAJUR) Martua Nainggolan, Aliansi Masyarakat Untuk Nawacita (ALMAUN) M. Rofiq Alamsyah, Pembela Kesatuan Tanah Air (PEKAT) Risman Hasibun, perwakilan dari Harmoni Muslim Nusantara Mario dan kordinator Konfrensi Pers Sandri Rumanama serta beberapa elemen pemuda lainnya.
Sandri Rumanama sebagai kordinator konferensi pers bersama menjelaskan, bahwa pada tahun 1995 Lab Forensik Mabes Polri berhasil menemukan penyebab terbakarnya tangki kerosene kilang Cilacap, laporan disampaikan langsung ke Direktur Pengolahan Pertamina, namun kejadian naas pada tahun 2006 Kilang Cilacap terbakar lagi.
"Selang 2 tahun pada tahun 2009 Depo Pertamina Plumpang terbakar lagi, dan kejadian serupa terjadi lagi pada kilang Balongan 2021 juga kilang Cilacap, demikian pula terbakar kilang Dumai, kilang Balikpapan dan juga kilang Plumpang," ucap Rumanama.
Selain Rumanama, Rafik M. Almansyah dari Aliansi Masyarakat Untuk Nawacita (ALMAUN) mengatakan, bahwa peristiwa ini adalah bagian dari buruknya manajemen pengelolaan di Kementerian BUMN itu sendiri.
Sementara, Lisman Hasibun dari Pembela Kesatuan Tanah Air (PEKAT) merasa persoalan ini harus disuarakan. "Karena kejadian ini sudah sering terulang dan ada proses maintenance yang buruk dari pertamina," ujar Lisman.
Martua Nainggolan selaku Ketua Umum Langkah Juang Rakyat mengatakan hal senada dengan lainnya. Ia menegaskan, bahwa harus ada resiko yang diterima oleh pejabat tinggi Pertamina dan Menteri BUMN, karena ini tragedi kemanusiaan yang tak bisa dibiarkan.
"Mereka harus dicopot dari jabatannya, karena ini kelalaian dan tragedi kemanusiaan. Ribuan orang mengungsi, puluhan orang meninggal, sangat memilukan, mereka harus menerima resiko sanksi moralitas dari Rakyat Indonesia," tegas dia.
Komitmen akan akan mengepung Istana pun mereka suarakan, untuk menuntut sejumlah elemen, seperti Erick Tohir, Dirut dan Komut harus segera mundur dari jabatan yang ada, sebelum ada keputusan dari Presiden Joko Widodo, terhadap persoalan yang terjadi saat ini.*
(ATM -MM)