5 Daerah Penduduk Termiskin Paling Banyak Terdapat di Provinsi Aceh

Saturday, April 22, 2023, 18:46 WIB
Oleh Redaksi

Foto : Potret kemiskinan di Indonesia.


SNIPERS.NEWS | Banda Aceh - Provinsi Aceh berada di bagian utara Pulau Sumatera, Indonesia. Aceh memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah, baik di dalam perut bumi maupun di permukaan bumi.

Namun sayangnya, provinsi ini menjadi daerah paling miskin di Pulau Sumatera dan nomor 5 di Indonesia.

Apabila dibandingkan tahun lalu, memang persentase penduduk miskin di Aceh mengalami penurunan 0,89 persen dari 15,53 persen menjadi 14,64 pada semester 1 per Maret 2022. Namun, Aceh bukanlah provinsi pertama yang termiskin di Indonesia.

Papua berada di urutan pertama provinsi dengan penduduk miskin paling banyak, yakni 26,56 persen. Diikuti Papua Barat 21,33 persen, Nusa Tenggara Timur (NTT) 20,05 persen, dan Maluku 15,97 persen.

Baru kemudian Aceh di urutan kelima dan Gorontalo di urutan keenam dengan 15,42 persen. Daerah mana saja yang penduduk miskinnya paling tinggi di Wilayah Aceh ?.

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, berikut 5 daerah paling miskin di Provinsi Aceh :

1. Aceh Singkil : 19,18%
2. Gayo Lues : 18,87%
3. Pidie : 18,79%
4. Pidie Jaya : 18,45%
5. Bener Meriah : 18,39%.

Aceh yang kaya SDA namun masuk daftar provinsi termiskin di Indonesia mendapat sorotan Guru Besar Bidang Ekonomi Universitas Syiah Kuala Prof Dr Mukhlis Yunus, S.E., M.S.

Ia menyatakan, sebuah daerah dikatakan miskin apabila tidak didukung sumber daya alam.

Kok Aceh, yang kaya SDA malah masuk provinsi termiskin?. "Di mana-mana orang miskin itu tidak didukung oleh sumber daya alam. Kok ada kelainan, mana kala di Aceh cukup banyak sumber daya alam," ungkap Prof. Mukhlis.

Merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Rostow, Prof Mukhlis mengatakan, bahwa kemiskinan di Aceh bukan karena faktor alam, melainkan faktor manusia, termasuk para pemimpinnya.

Menurut dia, penyebab kemiskinan di Aceh karena orang-orang berpikir parsial. Masing-masing hanya mementingkan ego. "Pejabat desa hingga pejabat pusat punya ego, ini kan masalah. Idealnya kita itu harus satu," ujarnya.

Ia sangat mengapresiasi BPS yang telah menyampaikan data apa adanya. Data BPS ini bisa menjadi rujukan bagi para pemangku kebijakan untuk berbenah.

"Kemiskinan yang kita lihat itukan rujukannya BPS. Kalau merujuk pada indikator lain, rasa-rasanya tidak (miskin)," ujarnya.*

(Red)

TerPopuler