SNIPERS.NEWS | Agara - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (Perkara) Agara, apresiasi terhadap kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Aceh Tenggara.
Salah satunya adalah Pembangunan Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang dilaksanakan oleh Pemda Aceh Tenggara, dilihat dari salah satu sisi memang untuk menahan hempasan dari Sungai Alas yang mengalir diseputaran Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara.
Namun, jika tidak diantisipasi secara konfrehensif, bisa menjadi badai terhadap beberapa Desa yang berada disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dari hempasan Sungai Alas itu sendiri, pada umumnya terhadap pemukiman penduduk dan kebun kebun milik warga yang berada di beberapa desa di Kecamatan Darul Hasanah tersebut.
Hal itu disampaikan Ketua DPC LSM Perkara Agara Izharudin Selian kepada awak media Snipers.news, saat dikunjungi di Kantor Sekretariat DPC LSM Perkara, Jalan Pajak Impres Kutacane No-7 tepatnya di Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Minggu 2 Juli 2023.
Izharudin mengatakan, terkait dengan pembangunan Rehabilitasi dan Rekontruksi (RR) adalah suatu program yang baik, guna menahan hempasan sungai yang mengalir tanpa kendali, bisa saja terjadi pada setiap saat.
"Kalaulah tembok dan pondasi yang dibangun sebagai penahan banjir pada Sungai Alas, seharusnya pondasi lebih rendah dari dasar aliran sungai. Kalau tidak, kemungkinan dalam waktu yang singkat tembok tersebut juga akan digerus oleh aliran sungai yang kekuatannya sungguh signifikan," ulas Izharudin Selian, yang juga mengerti bidang konstruksi.
Begitu juga dampak dari pekerjaan fisik tembok penahan Sungai Lawe Alas yang sedang dalam tahap pelaksanaan pada saat ini, membuat tanggul sementara ke arah dalam sungai untuk mempermudah peroses pekerjaan agar tidak mudah tergerus air sungai.
"Hal tersebut akan berdampak hempasan air sungai akan mengarah ke arah timur, khususnya akan menghantam tebing sungai. Tentunya tembok akan roboh, yang mana disitu khususnya areal pertanian dan perkebunan beberapa warga Desa Kecamatan Darul Hasanah, apa lagi pada saat ini musim hujan, debit air akan bertambah dan arus sungai semakin kencang bisa menghantam areal pertanian dan perkebunan warga, maka timbul Abrasi disana," paparnya.
"Hendaknya, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Aceh Tenggara lebih tanggap dalam mengantisipasi hal ini. Dalam artian, pekerjaan proyek tersebut tidak menimbulkan imbas bagi tanah masyarakat di kawasan Kecamatan Darul Hasana," tegas Izharudin.*
(Dalisi)