![]() |
Dok. sudutmedanid |
Sayangnya saat disambangi tim operasi gabungan Pemkab Langkat dalam kondisi tidak beroperasi, diduga bocor terhendus ke pengelolah.
Sebelumnya Snipers.news mengabarkan Warga Desa Sei Ban-ban Kec. Batang Serangan minta polisi tutup lokasi hiburan malam ONE KING diduga sarat transaksi narkoba jenis sabu-sabu dan extasi. dan judi serta meragukan keberadaan perijinan tempat hiburan malam ONE KING GOLDEN.
Informasi yang diunduh dari akun FB "SudutMedanId" menyebutkan, pengelolah sudah menutup diskotik dan sengaja tidak memberi penerangan kepada petugas. Bahkan, gerbang diskotik dikunci dan ditutup triplek baru berhasil dibuka paksa sekitar 40 menit lamanya.
Sempat terjadi adu mulut dan setelah ada perintah buka paksa dari Kasatpol PP Langkat, Dameka Singarimbun. Namun petugas gabungan tidak bisa masuk ke ruangan utama diskotik, sebab, pengelola mengunci ruangan tersebut.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Langkat, Nur Elly Heriani Rambe sempat terlibat adu mulut dengan pengelola."Iya makanya itu, kalau yang baik (diskotek) udah luar biasa ini ada kemajuan kita. Kalau gak baik gak boleh," ujar Elly.
Tapi, pihak pengelola menentang dan membantah Kadis Pariwisata Langkat dengan dalih PAD Langkat. "Bisa menambah PAD Langkat," dalih Bembeng Humas Diskotek One King Golden.
"Karena anak Batang Serangan pola pikirnya sekarang rendah bu, jadi dengan di sini (diskotek) bisa nalar dia," sahut pengelola diskotik lainnya.
Tanpa basa basi tim gabungan pun langsung memasang spanduk yang bertuliskan "Tempat Usaha Ini Ditutup Sementara".
Tidak sampai disitu, Kadis Pariwisata Langkat masih penasaran dengan dua ruangan yang terkunci. Dua ruangan itu disebut-sebut merupakan tempat pasangan berkaraoke sambil 'wik wik'.
"Ini dibuka lah, biar kita lihat. Gak bisa?," ujar Elly kepada pengelolah. "KTV bu, kuncinya gak ada," ketus Bembeng sambil buru-buru keluar diskotik.
Spanduk penyegelan tak hanya pada pintu masuk ke ruangan utama diskotik saja. Spanduk juga dipasang di sekitar lobi diskotik.
Tim gabungan yang terlibat dalam penyegelan masing-masing, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Satpol PP, Polres Langkat, Brimob, Camat Batang Serangan dan Kepala Desa Sei Bamban.
Operasi bocor karena diduga ada pihak yang sengaja memberi tahu bahwa akan ada operasi malam itu.(red)
Editor : Bern
sumber : sudutmedan.id