SNIPERS.NEWS | Probolinggo - Universitas Panca Marga (UPM) tidak pernah berhenti untuk memberikan kontribusi terhadap masyarakat, salah satunya yaitu melalui pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kali ini yang menjadi lokasi pelaksanaannya yaitu Desa/Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo dengan melibatkan para mahasiswa dari beragam ilmu.
Bertempat di Kantor Desa Gending, acara tersebut dihadiri oleh mayoritas ibu ibu PKK, perangkat desa, pemuda dan tokoh masyarakat desa setempat.
Mahasiswa Universitas Panca Marga melakukan sosialisasi dan demontrasi Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memanfaatkan lahan sempit atau pekarangan kosong guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Menurut salah satu mahasiswa Tim KKN menjelaskan, bahwa terlihat hampir rumah warga Desa Gending terdapat lahan sempit/pekarangan, dan aquaponik dengan sistem Budikdamber ini cocok menjadi metode untuk digunakan.
"Dengan semakin pesatnya perkembangan di perkotaan, berdampak pada semakin kurangnya lahan pertanian. Seiring maraknya pembangunan perekonomian dan pemukiman di wilayah perkotaan, semakin meningkat pula alih fungsi lahan yang terjadi di perkotaan," ucap salah satu mahasiswa kepada media Snipers.News, Minggu (20/8).
Dipaparkan, dengan berjalannya waktu, teknologi terus berkembang. Salah satunya dalam pertanian yaitu hidroponik. Teknologi hidroponik ini salah satu cara yang dapat digunakan untuk pemanfaatan lahan sempit.
"Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanam tanah namun diganti dengan menggunakan media air yang mengandung nutrisi serta mineral tertentu untuk media tanam, hidroponik memiliki banyak jenisnya yaitu aeroponic system, sistem irigasi tetes, nutrient film technique, flood and drain system, wick system, dan water culture," terangnya.
Masih dalam paparannya, untuk budidaya tanaman dan ikan yang disebut dengan aquaponik. salah satu sistem yang dapat dilakukan yaitu dengan Budikdamber. Namun tidak dengan ikan saja tetapi juga dengan sayuran yang dibudidayakan dalam satu media ember tersebut.
Tujuan Budikdamber ini bukan hanya untuk pemanfaatan lahan sempit atau pekarangan saja, namun juga untuk mendapat dua penghasilan yang didapat dari ikan dan sayuran. Prinsip Aquaponik dengan sistem Budikdamber.
Sistem Budikdamber menggabungkan prinsip-prinsip dasar akuakultur dan hidroponik. Ikan yang dipelihara memberikan nutrisi bagi tanaman melalui kotorannya. kotoran tersebut nantinya di urai oleh bakteri lalu bakteri tersebut menguraikan kotoran ikan tersebut menjadi nitrogen, fosfor, dan kalium dengan kata lain pupuk/nutrisi untuk tanaman.
"Nah, nutrisi ini kemudian diserap oleh akar tanaman dan membersihkan air sekaligus pada tanaman, menjadikan simbiosis mutualisme. Ada hubungan timbal balik antara ikan dan tanaman," imbuhnya.
Ditambahkan, bahwa metode ini sangat tepat untuk menggunakan bahan-bahan bekas, juga tidak memerlukan biaya yang besar karena air dapat diisi secara manual yang dilakukan sekali setiap 3 hari, tidak memerlukan listrik, dan nutrisi didapat dari kotoran ikan itu sendiri.
Diketahui, Tim KKN Desa Gending juga mengajak dan mempraktekkan langsung cara pembuatannya meskipun dari beberapa peserta ada yang belum mengenal aquaponik.
"Untuk kedepannya, Tim KKN Universitas Panca Marga berharap masyarakat dapat menerapkan metode aquaponik dengan sistem Budikdamber ini di sekitar lahan sempit atau pekarangan rumah mereka. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pula sektor pertanian agroteknologi maupun agribisnis masyarakat di Desa Gending dapat berkembang menjadi lebih baik," pungkasnya.*
(Taufiq)