SNIPERS.NEWS | Medan - Mengusung thema "Siapa Saja Bisa Jadi Jurnalis", Forum Jurnalis Medan Tuntungan menggelar pelatihan jurnalistik di Aula Kantor Camat Medan Tuntungan pada Sabtu (9/9).
Pelatihan yang dimulai pukul 10.00 Wib dihadiri para peserta pelajar SMA Santo Yoseph Medan, SMAN 17 Medan, STIKes Darmo, SMA Budi Murni 2 Medan, SMK Swasta Muhammadiyah 9, SMK Swasta Jerisa Mandiri dan SMK Gelora Jaya Nusantara.
Tidak hanya para pelajar, kegiatan pelatihan ini juga tampak diminati tokoh pemuda dan tokoh masyarakat yang antusias menghadiri kegiatan tersebut, antara lain organisasi Lakri, Pemuda Batak Bersatu (PBB) Medan, UNPRI, KNPI Medan Tuntungan, PAC Pemuda Pancasila (PP) Medan Tuntungan, Poltekes Kemenkes Medan dan beberapa awak media.
Kegiatan pelatihan ini diprakarsai oleh Forum Jurnalis Medan Tuntungan (FJMT) dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Medan Tuntungan dan didukung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara, PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Provinsi Sumut.
Tampak narasumber yang hadir, Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Sumut) Yos Arnold Tarigan, S.H., M.H., diwakili Monang Sitohang, S.H, dan pengurus PWI Sumut Sugiatmo.
Dipandu Yessi Octaviani, acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan kata-kata sambutan oleh Ketua panitia, Plh Ketua FJMT dan Camat Medan Tuntungan Hendra Arjudanto S, S.I.P., M.Si.
Lanjut arahan Camat Medan Tuntungan Hendra Arjudanto S, S.I.P., M.Si., pada sambutannya sangat bangga kegiatan positif yang perdana digelar FJMT yang mampu berkolaborasi dengan Kecamatan Medan Tuntungan dan stakeholder lain yang ada di Medan Tuntungan.
"Yang patut kami syukuri adalah ini (pelatihan) merupakan bentuk kolaborasi FJMT dengan Pemerintah Kecamatan Medan Tuntungan dalam rangka menumbuh kembangkan semangat dan kesadaran pelajar/mahasiswa untuk memahami bagaimana dunia Jurnalistik ini," kata Hendra Arjudanto menyemangati seluruh peserta.
Oleh karena itu, Camat yang murah senyum ini mengajak para peserta untuk serius mengikuti pelatihan jurnalistik tersebut dengan harapan dapat membawa bekal sesudah acara digelar.
"FJMT ini berharap besar buat adek-adek bisa membawa pulang bekal informasi hari ini ke lingkup sekolah, universitas ataupun institusi pendidikan yang kalian naungi sekarang ini," tuturnya.
Camat Medan Tuntungan mengatakan, Kedepan, di era digitalisasi saat ini sekolah harus terus bergerak untuk komitmen masa depan para pelajar dan mahasiswa. Adik-adik sekalian bukan hanya untuk menempah dirinya kalian sendiri secara individu, tetapi harus bisa membangun semangat sekolah dan universitas untuk dapat lebih mengenal dunia luar.
"Sekarang bukan lagi jamannya hanya kegiatan sekolah diketahui oleh pihak sekolah. Perkenalkan lah sekolah universitas kalian ke dunia luar melalui jurnalistik seperti kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah/Universitas masing-masing," urai Hendra.
Kasi Penkum Kejatisu Yos Arnold Tarigan yang diwakili Monang Sitohang selalu nara sumber menyampaikan agar bijak dalam menyampaikan informasi-informasi dalam bentuk narasi kata-kata maupun dalam bentuk gambar di media sosial. Sebab segala informasi dan transaksi elektronik telah diatur dalam Undang-undang ITE.
"Penghinaan atau pencemaran nama baik yang melanggar kesusilaan serta menyebarkan berita bohong (hoaks) sehingga menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen/masyarakat," papar Monang Sitohang, S.H.
Waktu yang sama, Sugiatmo nara sumber mewakili PWI Sumut memaparkan dalam menulis berita di platform media sosial perlu hati-hati karena dapat terjerat hukum UU ITE, bahkan masuk penjara.
Beda halnya dengan media massa berbadan hukum dimana dikelola oleh orang profesional dan di lindungi Undang-undang. Untuk media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan tiktok, disini banyak orang terjerat hukum yang diperhadapkan masalah hukum karena tidak hati-hati menggunakan media sosial.
"Harus hati-hati dan bijak menggunakan media sosial. Kalau baik akan menjadi baik," kata Sugiatmo yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara ini.
Sugianto menyampaikan menulis berita itu adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan, jika tidak menulis dalam satu hari bisa mengalami stress, sebab baginya menulis itu adalah menjadikan hobby seseorang. "Kalau kita menulis harus tahu apa tujuannya,"pungkas Sugiatmo.
Para narasumber dalam materinya menegaskan bahwa pelatihan jurnalistik sangat berguna untuk mengekspresikan ide-ide dalam dirinya sehingga dapat di konsumsi publik dari hasil karya-karya jurnalistik sesuai realita dan fakta yang terjadi.
"Dalam menulis berita jangan mengabaikan ide-ide yang muncul dalam pikiran kita. Setiap ada ide cepat dicatat karena ide itu bisa hilang seketika," ujar Sugiatmo.
Di sela-sela pelatihan juga diberikan waktu tanya jawab yang erat kaitannya dengan dunia jurnalistik kepada narasumber, dan begitu sebaliknya. Sebagai reward panitia memberikan souvenir yang menarik.
Tidak hanya souvenir, panitia juga memberikan sertifikat bagi para setiap peserta atas dedikasi dan kontribusinya mengikuti kegiatan tersebut.
"Kami dari panitia juga memberikan sertifikat kepada setiap peserta yang mengikuti pelatihan jurnalistik, dan kegiatan ini juga akan menjadi agenda berkesinambungan dalam program kerja FJMT, " papar ketua panitia Serasi Sembiring, S.H.,didampingi sekretaris panitia Yehezkiel Ginting, S.Sos.
Kegiatan pelatihan jurnalistik yang digelar FJMT ini di support oleh media cetak dan online seperti Snipers.news, Analisismedia.com, Orbitdigital.com, Postmedan.com, Beritanasional.id, Statusrakyat.com, Rimbunnews.com, Investigasirakyat.com, Asarpua.com, dan Berita60detik.com.(Bern)