SNIPERS.NEWS | Agara - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Kutacane yang berada di Jalan Blangkejeren - Kutacane KM. 4.5, Tanah Merah, Kecamatan Badar, tepatnya di belakang RSUD H. Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara Muhammad, S.P., M.P., diduga alergi terhadap wartawan.
Padahal diketahui, Kepala Sekolah SMK PP Negeri Kutacane Muhammad merupakan mantan seorang Wartawan senior di beberapa Media Aceh, sebelum ia menjabat Kepala Sekolah. Tidak selayaknya sebagai Mitra berperilaku demikian.
Pasalnya, sudah tiga kali berturut-turut dalam kurun waktu satu Minggu awak media Snipers.news berkunjung ke sekolah yang bersangkutan, kepala sekolah tak bisa dijumpai dan petugas Security Sekolah yang sedang piket selalu beralasan lagi rapat dan tidak berada di tempat.
Sementara Awak Media Snipers.news telah berpesan kepada petugas Security, jika Kepala Sekolah pulang agar bisa menghubunginya dan Security Sekolah mengiyakannya, namun entah mengapa tidak ada juga tanggapan.
Demi keterbukaan informasi publik, awak media hendak menanyakan kegiatan sekolah yang bersumber dari program Dana Bos tahun 2022, sekolah yang dipimpin oleh Muhammad tersebut.
"Kepala Sekolah sedang keluar mengecek pipa air sekolah ada yang bocor," ujar salah seorang scurity yang nama enggan di sebut dalam pemberitaan ini, Sabtu (16/09/2023).
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMK PP Negeri Kutacane Muhammad, S.P., M.P., yang dihubungi berulang kali via WhatsApp dan via handpone tidak mengangkat, padahal bernada dering.
Sementara diketahui, bahwa setahun yang lalu Kepala Sekolah SMK PP Negeri Kutacane, Muhammad adakan acara temu ramah dengan sejumlah Wartawan dan LSM yang berada di Seputaran Aceh Tenggara. Yang mana, acara digelar di ruangan Kantor Kepala Sekolah SMK PP Negeri Kutacane pada Rabu (07/09/2022) lalu.
Dalam acara tersebut, Kepala Sekolah SMK PP Negeri Kutacane Muhammad menyampaikan, adapun tujuan berkumpul dengan para Jurnalis dan LSM adalah untuk mengembalikan ruh pendidikan yang sebenarnya.
Dirinya juga mengatakan, bahwa setiap lembaga pendidikan dan lembaga lainnya harus anti terhadap korupsi. Dirinya juga berharap, pihak LSM dan Pers untuk mengawasi kinerjanya. "Berikanlah kontribusi kepada kami, bukan retribusi," demikian ujar Muhammad.
Berarti, apa yang diucapkannya disaat acara temu ramah yang diadakannya pada tahun yang lalu hanya isapan jempol belaka. Setelah menunggu begitu lama Kepala Sekolah tidak kunjung tiba, awak media pergi meninggalkan Sekolah SMK PP Negri Kutacane tersebut.*
(Dalisi)