Tahlilan 7 Hari Meninggalnya Rais Syur'iyah PWNU Maluku Dihadiri Seluruh Pengurus dan Banom NU

Selasa, 05 September 2023, 22:51 WIB
Oleh Redaksi

SNIPERS.NEWS | Ambon - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan seluruh Banom serta lembaga dibawah kendali Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku, pada sore hari ini berkumpul dalam acara Tahlilan 7 Hari atas berpulangnya Almarhum KH. Muhammad Josan Bugis, yang merupakan Rais Syur'iyah PWNU Maluku.


Kegiatan seperti ini adalah wujud kepedulian terhadap Almarhum, yang juga merupakan seorang guru dan orang tua yang selalu dibanggakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat Maluku, terlebih Almarhum merupakan Rais Syur'iyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku, sehingga wajib hukumnya untuk melaksanakan kegiatan seperti yang baru saja dilaksanakan, yakni Tahlilan 7 Hari.


Hal ini disampaikan oleh Wakil Syur'iyah PWNU Maluku Ulama Muda Drs. Usman Bahta, atau yang akrab disapa Gus Usbah kepada media ini, disela sela kegiatan Tahlilan dan Do'a yang dilaksanakan di Kantor PWNU, Jalan Jenderal Sudirman, No. 25, Ambon, Senin (04/09/2023).


"Kita semua hadir di sore hari ini, dalam rangka Tahlilan hari ke 7 atas berpulangnya Almarhum Rais Syur'iyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku Kiyai Haji M. Josan Bugis. Alhamdulillah, walaupun acara ini cukup sederhana, namun memiliki hikmah yang sungguh luar biasa. In Syaa Allah, semoga Allah SWT mengijabah do'a-do'a kita yang baru saja selesai dilaksanakan," ujar Gus Usbah.


"Alhamdulillah untuk yang hadir pada kesempatan ini adalah keterwakilan dari berbagai pengurus wilayah, seperti saya sendiri (Wakil Rais Syur'iyah), Wakil Khatib Gus Nakib Pelu, sekretaris wilayah Tanfidziyah Zainuddin Uar, S.Pi., Wakil Ketua 1 Tanfidziyah Jamil Difinubun dan beberapa Wakil Ketua, Wakil Sekretaris, para Ketua Banom dan lembaga Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku," sambung Gus Usbah.


Pada acara tersebut tampak hadir juga Ketua Lembaga Da'wah Nadlatul Ulama Provinsi Maluku Ustadz Abd. Rahman Tuanaya, Ketua Wilayah ISNU Provinsi Maluku Dr. Ridwan Rumalean, Dr. Sitti Divinubun, Maluku, ketua LBH NU Maluku, Ketua Fatayat NU Maluku yang diwakili oleh Khadijah Makian, S.Ag. beserta beberapa pengurusnya, Ketua Fatayat NU Kota Ambon Fatma Rumra, S.Pd., dan sejumlah keluarga besar Jam'iyyah Nadlatul Ulama di Provinsi Maluku.


"Tahlilan hari ke 7 ini sebagai wujud kebersamaan kita, yang didalamnya   memberikan Do'a kepada Almarhum, dengan harapan semoga Allah SWT menempatkan Almarhum ditempat yang layak disisi Allah SWT," ujar Gus Usbah.


Dikesempatan itu pula, sebagai Wakil Rais Syur'iyah, Gus Usbah juga menyampaikan pikiran pikiran dan himbauan kepada PWNU Provinsi Maluku dan jajaran, agar menjadikan tahlilan hari ke 7 ini sebagai persembahan Do'a do'a untuk Almarhum, dalam rangka muhasabah diri. Artinya apa, mari kita melihat dan berpikir kedepan dan jangan lagi melihat kebelakang, menatap kedepan karena masih banyaknya tugas dan tanggung jawab kita sebagai Pengurus Wilayah Provinsi Maluku, yang diketahui akan berakhir di Minggu besok dalam bulan ini.


Oleh karena itu, Gus Usbah mengajak semua pihak untuk bersama sama menyatukan hati dan pikiran, guna membawa amanah ini kedepan dengan berpikir arif dan bijak , sehingga semuanya dapat disselesaikan dengan baik dan tetap kita berikhtiar jangan sampai semua di ambil alih oleh PBNU.


"Sekarang kita sudah berada di Minggu terakhir kepengurusan wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku masa khidmat 2018 - 2023, yang In Syaa Allah akan berakhir pada tanggal 14 September 2023," ungkap Gus Usbah.


Oleh karena itu, jelas Gus Usbah, komunikasi intensif yang sudah dilakukan oleh PWNU Provinsi Maluku, baik itu dari Tanfidziyah maupun Rais Syur'iyah PBNU di Jakarta beberapa waktu yang lalu, guna melakukan  koordinasi dan konsultasi untuk meminta petunjuk dan arahan dari PBNU terkait  dengan pelaksanaan kegiatan Konferwil NU Maluku.


"Dan kami kemudian menyerap keinginan dari semua pihak agar jangan terjadi Careteker. Karena dengan adanya Careteker, sudah barang tentu PBNU menilai kita gagal di kepengurusan wilayah Nahdlatul ulama Provinsi Maluku saat ini," ungkapnya.


Gus Usbah juga sempat menceritakan, sebagaimana yang disampaikan oleh PBNU kepadanya sebagai Wakil Syur'iyah dan Gus Jamil Difinubun sebagai Wakil Ketua 1 Tanfidziyah, bahwa pernah ada surat permohonan oleh Tanfidziyah PWNU Maluku kepada PBNU, untuk  kepengurusan wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku dapat diperpanjang masa khidmat 2018 - 2023.


"Namun oleh PBNU, berdasarkan hasil Muktamar Lampung tahun kemarin itu ada aturan yang membatasi itu, dalam hal ini diperpanjang kepengurusan wilayah di suatu daerah, sehingga PBNU tidak menyetujui adanya perpanjangan dimaksud, kecuali adanya darurat pada wilayah tertentu," jelas Gus Usbah, yang juga mantan Kandepag di beberapa kabupaten dalam Wilayah Provinsi Maluku.


Terakhir Gus Usbah tak lupa mengajak semua pihak terutama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku untuk tetap bersabar, walaupun minggu depan nantinya kepengurusan wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku masa khidmat 2018 - 2023 sudah selesai, tetapi kita tetap bertahan dan bersabar menunggu keputusan dari PBNU," jelas Gus Usbah.


Terkait dengan pelaksanaan kegiatan Konferwil NU Maluku, bahwa pelaksanaan kegiatan Konferwil diminta oleh PC NU Kabupaten Maluku Tengah untuk dapat dilaksanakan di Kota Masohi. "Semua kesiapan In Syaa Allah sudah dan mereka siap menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferwil NU Maluku untuk masa khidmat 2023 - 2028. Semoga PBNU dapat menyetujui Konferwil NU yang rencananya di Kota Masohi, Ibu kota Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku," tutup Gus Usbah Pensiunan ASN dari Kemenag Provinsi Maluku.*


(ATM)

TerPopuler

Whatsapp-Button