SNIPERS.NEWS | Jembrana - Seorang buruh petik semangka, Ni Wayan Suriati asal Lingkungan Bilukpoh Mendoyo tewas tersambar petir, pada Sabtu (27/1/24), saat berteduh di sebuah gubuk area pesawahan Desa Budeng Kabupaten Jembrana, Bali.
Menurut keterangan salah seorang buruh yang juga menjadi korban, Made Sariani mengatakan, dirinya bersama beberapa buruh lainnya bermaksud untuk berteduh di sebuah gubuk karena hujan turun.
"Sampai di lokasi pemanenan sebanyak 13 orang buruh langsung melakukan pemanenan semangka untuk 5 petak sawah, baru menyelesaikan 3 petak tiba-tiba hujan turun, kami berhenti untuk berteduh," katanya.
Masih menurut Sariani, saat itu 12 orang buruh memutuskan untuk berteduh di sebuah gubuk yang berada ditengah sawah, sedangkan seorang lagi memutuskan berteduh di rumah warga sekitar.
Sariani mengungkapkan, saat hujan mulai deras dirinya mengaku tidak mengetahui kejadian secara pasti karena disaat tersadar ia dan 11 orang lainnya terpental beberapa meter dari gubuk.
Saat tersadar, Sariani merasakan seluruh badan kaku dan tidak bisa di gerakan. Dirinya juga melihat rekan-rekannya tergeletak tidak sadarkan diri di sekitar gubuk.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwayanto Diputra membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti, namun dugaan sementara kejadian disebabkan oleh sambaran petir," jelasnya.
Agus Riwayanto menyatakan beberapa buruh yang mengalami luka ringan atau berat dilarikan ke RSU Negara, sementara korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk berhati-hati saat hujan disertai petir dan sebaiknya berteduh di tempat yang aman seperti di dalam rumah atau bangunan yang kokoh.*
(Made Budi)