Diduga Menyalahgunakan Jabatan dan Bansos, Ketua DPC LSM Pakar Dampingi Masyarakat Datangi Kades Penggalangan

Monday, February 26, 2024, 10:04 WIB
Oleh Arifin Soeparni

SNIPERS.NEWS | Serdang Bedagai -
Setelah mendapat laporan dari masyarakat yang ada di Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. DPC LSM pakar Kabupaten Sergai juga menerima kuasa dari perwakilan masyarakat.

Ketua DPC LSM pakar Sergai Esti Br Pandiangan ketika di konfirmasi Awak Media menceritakan, bahwa iya, dan anggotanya telah mendatangi Kantor Desa Penggalangan.

“Iya kak, kita telah menerima pengaduan dari masyarakat terkait adanya dugaan penyalahgunaan jabatan, dan diduga Kades menimbun Sembako yang mana Sembako jenis beras Bantuan Sosial (Bansos) Keluarga Penerima Manfaat (KPM) adalah hak masyarakat," terangnya.

"Dimana informasi yang kita dapat langsung dari masyarakat yang merasa terzolimi, kak. Dan kita juga telah menerima kuasa dari masyarakat terkait permasalahan yang terjadi beberapa hari yang lalu," terang Esti Br Pandiangan”,
Senin (26/02/24).

Lebih lanjut.ketua DPC LSM pakar Sergai yang biasa di sapa Br Pandiangan mengatakan, bahwa setelah itu saya dan juga tim turun ke lokasi untuk konfirmasi langsung ke Kadesnya Ibu Boini. 

"Tapi malah terjadi keributan, yang mana Kades tak mau ketemu dengan saya selaku Ketua DPC LSM Pakar Kabupaten Serdang Bedagai dan juga tim saya," beber Esti Br Pandiangan. 

"Tetapi yang muncul malah suami dari Kades tersebut dengan kroni-kroninya. Dan dengan arogan, kroni-kroninya mengatakan, minta aja Beras PKM ke LSM Pakar," kata Esti Br Pandiangan menirukan.

Masyarakat yang mendengar sontak langsung marah. Dan yang lebih ironisnya Suami dari kades tersebut membisikkan kepada seorang pengurus LSM Pakar, dengan nada mengancam, "ku habisi nanti kau," jelasnya.

"Dan kroni-kroninya mengatakan,
kalian semua yang gak dapat beras penghianat," sambungnya.


"Maka masyarakat menyimpulkan mungkin karena mereka tidak memilih suami Kades tersebut, mereka dianggap penghianat, kak. Dan terjadilah keributan," terang Esti Br Pandiangan.

Dan sang suami kades menyuruh masyarakat  untuk mengarah ke kantor Pos. “Pergi aja ke kantor Pos, lihat beras kalian di sana, ambil sendiri," ujar Br Pandiangan menirukan bahasa Suami dari Boini.

Setelah Mendengar hal itu masyarakat pun membuktikan langsung dan pergi ke Kantor Pos yang ada di Kabupaten Sergai. Sesampainya di sana, Masyarakat bertanya tentang bantuan beras untuk 180 Kartu Keluarga (KK) yang belum mereka dapat tersebut.

"Informasi dari pegawai kantor Pos setelah di Kroscek, pegawai mengatakan, Beras sudah diambil pihak Kepala Desa Penggalangan. Dan masyarakat  meminta Surat tentang bukti bahwa Kades penggalangan sudah mengambil beras tersebut, yang di infokan pihak kantor Pos.
Dan dari pihak Kantor Pos pun memberikan bukti Surat Beras PKM tersebut yang sudah diberikan ke Kades serta surat tersebut lengkap dengan stempel," bebernya pada awak media.

Lanjutkannya, "setelah kita konfirmasi dari Dpc LSM Pakar Sergai kepada pihak Kades Penggalangan, dengan liciknya Kades Penggalangan mengatakan, Beras untuk 180 orang tersebut ada di Kantor dan mengatakan masyarakat yang yang tidak mau mengambil. Warga langsung geram mendengar hal tersebut. Silakan masyarakat mengambilnya. Dan mengatakan ada Politik untuk menjatuhkan suaminya dari pencalegan yang menang dari Partai 
PDIP Dapil 5," jelasnya.

“Yang menjadi pertanyaan, kenapa setelah masyarakat repot kesana kemari, Kades baru  mengaku berasnya ada di kantornya?," ungkapnya.

"Apakah sengaja agar masyarakat tahu bahwa beras tersebut dari pribadi suaminya? atau Kades sengaja agar masyarakat dipaksa untuk memilih suaminya yang nyaleg agar menang?," sambungnya.

"Apakah hal seperti ini bisa ditolerir oleh Kecamatan, maupun pihak Bupati Sergai, jika melihat dan mendengar masyarakat yang dipersulit untuk bantuan pangan yang seharusnya menjadi Hak masyarakat," katanya.

Adanya kuasa dari masyarakat,
Maka DPC LSM Pakar akan melakukan aksi damai besar-besaran dalam waktu dekat ini.
Dan meminta pihak Kepolisian dan Kejaksaan untuk memeriksa Kades Penggalangan dan suaminya, dan apabila terbukti bersalah maka pihak Aparat Penegak Hukum (APH) siap untuk menangkap. Yang diduga sudah menyalah
Gunakan jabatan. Menggelapkan bantuan Bansos PKM dan juga dimana suami dari kades  tidak ada kaitan dengan kerja istri kades Boini hingga meresahkan masyarakat .

"Dan Kita meminta kepada Bupati agar menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut, khususnya di Desa Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai, agar hal tidak terulang kembali nantinya. Dan kita juga meminta kepada seluruh Kepala Desa (Kades) agar lebih mementingkan kepentingan masyarakat ketimbang urusan pribadinya," pungkasnya.

(Team/JE)

TerPopuler