Sumut menjadi salah satu wilayah dengan potensi kecelakaan lalu lintas terbesar keempat di Indonesia, setelah Jawa Timur dan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jabodetabek. Rata-rata, lima nyawa melayang setiap hari karena kecelakaan di Sumut, yang setara dengan 150 korban dalam sebulan atau 1500 orang dalam setahun. Kecelakaan lalu lintas ini menjadi pembunuh nomor satu di Sumut, dengan Medan dan Pematangsiantar sebagai daerah yang paling terdampak.
Data dari Jasa Raharja Sumut menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, terdapat 457 korban kecelakaan dengan 71 kematian, sementara pada 2023, jumlah korban meningkat menjadi 615, di mana 83 di antaranya meninggal dunia. Tragisnya, 75 persen dari korban kecelakaan tersebut adalah pengguna sepeda motor, dengan 45 persen di antaranya adalah masyarakat usia produktif (26-55 tahun).
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut Dr. Agustinus Panjaitan menyampaikan, untuk mengatasi tingginya angka kecelakaan lalu lintas, Pemerintah Provinsi Sumut menggelar program mudik gratis, dengan harapan mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum dan menghindari penggunaan sepeda motor saat mudik.
"Di samping itu juga, bersama stakeholders, kami juga melakukan ramp check (inspeksi keselamatan), sebagai salah satu upaya memastikan bahwa pengemudi dan kendaraan dalam keadaan siap operasi," ujar Agustinus, dalam sebuah talkshow bertajuk Langkah-langkah Antisipasi Arus Mudik dan Balik di satu stasiun radio terkemuka di Medan, pada Rabu (9/4/2024).
Talkshow ini menghadirkan sejumlah narasumber lain yang kompeten di bidangnya seperti Kepala Jasa Raharja Sumut, Mulyadi dan Kepala Basarnas Medan, Mustari. Selain itu, Dishub Sumut juga melakukan antisipasi dini melalui pemasangan spanduk atau rambu keselamatan sementara pada ruas jalan yang rawan lakalantas, rawan macet dan rawan longsor. Hal itu guna menindaklanjuti hasil survey sarana prasarana jalut mudik yang dilakukan Dishub Sumut bersama Ditlantas Polda Sumut, Balai Besar Jalan Nasional dan Jasa Raharja pada 22-26 Februari lalu.
Agustinus mengakui, lakalantas sering terjadi saat pemudik tiba di daerah tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan sepeda motor, yang sering kali tidak tertib berlalu lintas, masih menjadi masalah serius. "Sepeda motor bukanlah pilihan yang direkomendasikan untuk transportasi mudik karena rentan terhadap kecelakaan dan tidak didesain untuk perjalanan jauh," tambahnya.
Lebih jauh Agustinus mengatakan, pemerintah berupaya mendorong penggunaan angkutan umum massal dan telah menjalin kerjasama dengan PT KAI untuk mengangkut sepeda motor dengan kereta api secara gratis baik saat mudik maupun balik.
Selain program mudik gratis, Pemprov Sumut juga telah menyiapkan 173 posko dan sistem pemantauan untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik. Namun, Agustinus menekankan pentingnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas serta pentingnya perawatan kendaraan dan kondisi kesehatan pengemudi.
Dalam menjaga keselamatan, Kepala Basarnas Medan, Mustari, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati saat berwisata, terutama di tempat-tempat wisata air. "Kami selalu siap baik dalam situasi tanggap darurat," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Jasa Raharja Sumut, Mulyadi menegaskan, pelayanan asuransi telah disediakan bagi pengguna jasa angkutan umum, dengan harapan dapat memberikan perlindungan bagi korban kecelakaan.
Dengan semua langkah pencegahan dan kerjasama antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan tingkat kecelakaan lalu lintas di Sumut dapat ditekan, sehingga perjalanan mudik lebaran Idulfitri 1445 H ini dapat berlangsung dengan aman dan lancar. (#)