Peringati HUT Ke-7 Pasraman Sabda Gelar Doa Bersama

Sunday, January 19, 2025, 13:55 WIB
Oleh Arifin Soeparni

SNIPERS.NEWS | Tabanan - Praktisi Budaya dan beberapa perwakilan Umat Beragama yang dihadiri oleh tokohnya, hadir dalam acara Dirgahayu Pesraman Sabda ke-7 yang berlokasi di Perumahan Kodam Udayana Pandak Bandung, Dusun Bandung, Desa Pandak Bandung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu, (18/02/2025) pukul 19.00 wita.

Pesraman yang telah berdiri sejak  tahun 2018 ini dibina oleh Bapak I Wayan Gina atau Sri Ganasena Murti, yang akrab disapa Sri Guru. Mengawali acara Kang Mas Krish sebagai perwakilan penyelenggara acara, menyampaikan, bahwa tujuan diadakan Doa Bersama Nusantara ini adalah untuk semakin mempererat jalinan persatuan dan kesatuan lintas agama.

"Sebagai bagian dari elemen Bangsa Indonesia, guna menyongsong kebangkitan Nusantara, dengan senantiasa mempertahankan dan menjunjung tinggi tradisi warisan leluhur Nusantara," terangnya ketika ditemui awak media di sela sela acara.
 
Dalam kegiatan yang berlangsung khidmat dan penuh suasana kekeluargaan tersebut, oleh Pesraman Sabda telah ditunjuk Bapak Gede Wiratmaja sebagai Ketua Harian Pelaksana, juga Bapak Eko Susiadi sebagai pemandu acara. 

Menginjak pada acara selanjutnya, para tokoh dan peserta saling memperkenalkan diri, dan dari tamu undangan yang hadir yaitu, Romo Cristovel Benny mewakili DPW PWDPI (Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia) Provinsi Bali sekaligus umat Kristen Protestan, Romo Budi*  Dharma Ketua DPD Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME (HPK) Provinsi Bali, Haryo Sujatmiko yang lebih dikenal Mas Koko sebagai Budayawan, *
Jro Kadek biasa dikenal Mangku Gembel sebagai praktisi spiritual, Bopo Antoni (Romo Eyang) Penggiat Budaya dan juga praktisi spiritual, Gus Muntahir beserta istri mewakili umat Islam,  serta Romo Efendi Halim sebagai tokoh Budha Mahayana dari DPD Mahayana Indonesia (Mahasi Bali), juga dihadiri pula Penasehat DPW PWDPI Bali Ibu Dayu Utami Dewi beserta suami Bapak Ida Bagus Made Wirama.


Sebelum acara Doa Bersama Nusantara dimulai, terlebih dahulu diadakan Sarasehan Budaya yang bertujuan untuk menghasilkan resolusi kebudayan yaitu Pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak melupakan Budaya Leluhurnya, karena sebagai bangsa yang besar jangan sampai kehilangan Identitas/jatidiri bangsa yaitu Putra Putri Nusantara yang adiluhung dan berkarakter Budi Pekerti sebagaimana diwariskan oleh Founding Father Bangsa lewat Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. 

Dan kesadaran tersebut juga harus diimplementasikan melalui nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, sebab itulah warisan Budaya Bangsa untuk kita pertahankan dan diteruskan ke generasi berikutnya, karena sebagai Bangsa yang besar wajib untuk menghormati para Leluhurnya.” ungkap Bapak I Gde Wayan Gina selaku Pemimpin Pesraman Sabda di sela berlangsungnya kegiatan .

Pamungkas acara yang juga diiringi rinai hujan membasahi bumi, kemudian diakhiri dengan Doa Bersama Untuk Nusantara yang diawali oleh Romo Pandita Efendi Halim dari Budha Mahayana dengan pembacaan Sutra, dilanjutkan oleh Romo Cristovel Benny mewakili Umat Kristen lewat Doa Syafaat, kemudian puncaknya ditutup oleh Sri Ganasena Murti sebagai Sri Guru Pembina Pesraman Sabda, dan kemudian dilanjutkan acara ramah tamah dengan para tamu undangan.

Bali adalah miniatur Indonesia, dan tentunya kehidupan toleransi, menyama braya, dan spirit pewaris tradisi leluhur, menjadikan Bali sebagai tempat yang terberkati, juga sebagai awal dan benteng Kebangkitan Nusantara.

Anawarata Jayamahe Nusantara (Nusantara Senantiasa Jaya).*

(Aisyah)

TerPopuler