Polres Siantar dan Polres Simalungun terus memberitakan penangkapan demi penangkapan, tapi yang berhasil diringkus cuma pengedar jalanan. Bandarnya? Tak tersentuh. Publik pun mulai bertanya-tanya: siapa yang sebenarnya dilindungi?
Kolaborasi Anak Muda Sumut, yang digawangi oleh Try Aditya, angkat bicara. Mereka menerima laporan langsung dari masyarakat yang muak dengan situasi ini. Try menegaskan, mustahil narkoba bisa terus ada kalau tidak ada pemasok utama.
"Mereka bilang, pengedar kecil ditangkap, tapi barang tetap beredar. Artinya jelas ada pemain besar di belakang layar yang terus beroperasi. Kalau nggak ada bandarnya, nggak mungkin narkoba bisa bebas masuk terus-menerus di Siantar dan Simalungun," ujar Try kepada wartawan.
Parahnya, lanjut Try, siapa pun yang berani buka suara soal peredaran narkoba di dua wilayah ini bisa langsung terancam. Ancaman pembunuhan, fitnah, sampai upaya kriminalisasi kerap dialami mereka yang peduli dan vokal.
"Begitu ada anak muda yang ngomong soal narkoba, langsung diteror. Ada yang diancam dibunuh, bahkan ada yang coba dijebak biar bisa masuk bui. Kalau wartawan memberitakan lokasi peredaran, langsung dibilang hoaks. Apa semudah itu membungkam orang yang mau lawan narkoba?" sindirnya tajam.
Try menduga kuat bahwa aparat di lapangan sebenarnya tahu siapa bandarnya. Tapi entah kenapa, sampai sekarang tidak pernah disentuh. Justru yang dikorbankan adalah pengedar recehan.
Karena itulah, Kolaborasi Anak Muda Sumut mendesak Mabes Polri dan Mabes TNI untuk segera turun ke lapangan. Mereka menuntut pembentukan tim gabungan yang bekerja langsung di lapangan, bukan hanya berdasarkan laporan formalitas.
"Turun langsung. Jangan cuma lihat dari laporan yang sudah direkayasa. Tangkap bandarnya, jangan cuma cari kambing hitam," tegas Try.
Harapan masyarakat Siantar dan Simalungun kini menggantung pada komitmen aparat. Mereka ingin aparat hukum benar-benar serius, bukan cuma cari muka. Jangan sampai hukum cuma tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Kalau memang mau bersih, bersihkan sampai ke akar. Jangan setengah hati.
Jika aparat serius, ini saatnya membuktikan. Jangan tunggu sampai generasi muda benar-benar hancur karena narkoba merajalela tanpa lawan.