Youtube 
Disampaikan Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi melalui Kapolsek Dringu AKP Muhamad Dugel, bahwa rekonstruksi itu dilakukan sekitar pukul 09.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) di Mapolres Probolinggo dengan mendatangkan para saksi pada saat kejadian guna proses penyidikan.
Selain itu, dalam rekonstruksi di pimpin langsung oleh Kapolsek Dringu Polres Probolinggo, AKP Muhammad Dugel, JPU Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo dan penasihat hukum tersangka.
Berdasarkan pantauan dilokasi, rekontruksi atau reka adegan tersebut dilakukan 22 kali adegan.
Rekonstruksi ini mengacu, pada keterangan saksi-saksi dan pelaksanaan olah TKP sebelumnya di MPP Pemkab Probolinggo.
"Sesuai dengan keterangan dan penyampaian pelaku serta di perkuat dengan rekaman CCTV di lokasi kejadian saat di MPP Pemkab Probolinggo," ucap AKP Dugel, Jumat (27/1) siang.
Tak hanya itu saja, pihak yang berkaitan, yaitu keluarga tersangka dan keluarga korban dihadirkan dalam rekonstruksi atau reka adegan di Mapolres Probolinggo.
"Rekonstruksi ini mengacu, pada keterangan saksi-saksi dan pelaksanaan olah TKP dan TPTKP sebelumnya di lokasi MPP Pemkab Probolinggo," terangnya.
Ditambah juga dengan keterangan pelaku serta petunjuk dengan rekaman CCTV di jalan raya, maupun di lokasi kejadian saat di MPP Pemkab Probolinggo.
Perlu diketahui, D.L (31) warga Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, meninggal dunia usai ditusuk teman sekantornya yaitu A.M (31) warga Desa Jorongan, Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo.
Dimana, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada pagi hari yakni hari Sabtu 14 Januari 2023 pagi, sekitar pukul 07.00 WIB di MPP Pemkab Probolinggo.
Pelaku tega menghabisi nyawa temannya sendiri, karena motif asmara. Dimana korban diduga berselingkuh dengan istri pelaku yang sama-sama karyawan PDAM Kabupaten Probolinggo.
Berikut kumpulan 22 adegan yang berhasil himpun dari rekonstruksi tersebut.
Namun yang paling penting adalah adegan 8 sampai 19.
Pelaku melakukan penusukan terhadap korban dibagian leher dan korban sempat menghindar. Oleh pelaku selanjutnya dilakukan pengejaran.
Selain itu, korban langsung terjatuh dan pelaku langsung membabi-buta menusuk pada bagian badan korban, hingga akhirnya korban meninggal ditempat (lokasi kejadian).
"Pelaku diancam hukuman pidana pembunuhan dan atau menghilangkan nyawa orang," tandas AKP Dugel.*
(Fiq/Humas)