Teriak Tangis di Jalan Kolam: Warga Luka, Satpol PP Deliserdang Dituding Bongkar Rumah Rakyat Kecil Secara Brutal dan Pilih Kasih

Thursday, May 22, 2025, 16:19 WIB
Oleh DELINEWS NETWORK


SNIPERSNEWS, Deliserdang – Aroma ketidakadilan menyeruak tajam di Jalan Kolam, Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang. Kamis (22/5/2025) pagi yang tenang berubah mencekam ketika petugas Satpol PP Deliserdang mendatangi pemukiman padat penduduk untuk membongkar bangunan yang disebut-sebut belum mengantongi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Namun, warga tak tinggal diam.

Dengan penuh amarah dan air mata, puluhan warga menghadang alat berat dan petugas berseragam. Mereka menuding operasi pembongkaran itu tebang pilih dan sarat kepentingan. Suasana memanas hingga bentrok tak terhindarkan.

“Kalau rumah kami dianggap ilegal, kenapa rumah-rumah lain yang juga tak punya izin dibiarkan berdiri megah? Kenapa cuma kami yang dibongkar?” teriak salah satu warga penuh amarah.

Brutal di Tanah Sendiri: Tiga Warga Terluka, Termasuk Janda Dua Anak

Adu mulut berubah menjadi dorong-dorongan. Tiga warga mengalami luka-luka saat mencoba menghentikan petugas yang ingin merobohkan rumah mereka. Seorang ibu bernama Herlina Sinurat, janda dua anak, jatuh terduduk sambil memegangi foto dirinya bersama Gubernur Sumut Bobby Nasution.

Tolong kami, Pak Bobby... Kami orang kecil. Kalau rumah ini dihancurkan, saya dan anak-anak mau tidur di mana?” ujar Herlina sambil menangis sesenggukan, tubuhnya bergetar menahan emosi dan ketakutan.

Warga lainnya turut menangis histeris saat rumah mereka yang dibangun dengan susah payah hendak diratakan tanpa pemberitahuan yang dianggap layak. Beberapa bahkan bersujud di depan kendaraan Satpol PP, memohon keadilan.

Warga Duga Ada Permainan: Penegakan Aturan Dinilai Cacat Prosedur

Di tengah kekacauan, warga menduga penegakan aturan dilakukan tidak objektif. Bangunan tanpa izin lain di kawasan yang sama justru tidak tersentuh tindakan. Hal ini memunculkan kecurigaan adanya permainan kepentingan atau pesanan dalam penertiban bangunan.

“Kalau memang ini soal aturan, tegakkan untuk semua! Bukan cuma kami yang miskin,” seru warga lain dengan nada getir.

Kasat Pol PP Mundur: Mediasi Jadi Solusi Darurat

Melihat eskalasi yang tak terkendali, Kepala Satpol PP Deliserdang, Marzuki Hasibuan, akhirnya turun tangan. Ia menghentikan pembongkaran dan berjanji akan menggelar mediasi dalam waktu dekat.

Kami akan cari jalan tengah. Mediasi akan segera dilakukan,” ucap Marzuki singkat sembari memerintahkan seluruh petugasnya mundur dari lokasi.

Namun janji itu belum meredakan keresahan warga yang merasa telah dizalimi oleh aparat negara yang semestinya melindungi mereka.

Apakah Ini Penegakan Hukum atau Intimidasi Bertopeng Regulasi?

Warga kini menunggu kehadiran Gubernur Bobby Nasution, yang mereka nilai sebagai sosok pemimpin yang peduli pada rakyat kecil. Mereka berharap Bobby turun langsung menyaksikan penderitaan warganya yang merasa dikorbankan demi kepentingan yang belum jelas.

Kisruh ini membuka kembali luka lama soal penegakan hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Satpol PP Deliserdang kini berada di bawah sorotan tajam: membongkar demi aturan, atau membungkam rakyat demi pesanan? (Red/Tim) 

TerPopuler